Kemerdekaannya Sempat Tidak Diakui Israel, Kosovo Tetap Lakukan Normalisasi Hubungan

- 30 Januari 2021, 14:52 WIB
Kolase bendera Israel (kiri) dan Kosovo.
Kolase bendera Israel (kiri) dan Kosovo. /Facebook/Kosovo for Israel

PR BEKASI – Pemerintah Kosovo pada Jumat, 29 Januari 2021 mengatakan akan mengadakan upacara resmi pada minggu depan untuk peresmian normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, sebuah "momen bersejarah" dalam sejarah negara Balkan tersebut.
 
Momen tersebut diketahui bakal menjadi momen bersejarah bagi kedua negara tersebut yang diketahui mempunyai kesamaan pengakuan terbatas dari negara lain.
 
Menteri Luar Negeri Kosovo Meliza Haradinaj-Stublla, mengatakan dia dan Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi akan mengadakan upacara yang dilakukan secara virtual menyambut normalisasi hubungan diplomatik kedua negara pada Senin, 1 Februari 2021.

Baca Juga: Penuh Haru! Pria ini Bertemu Kembali dengan Almarhum Istrinya Lewat Virtual Reality

“Pengakuan oleh Israel adalah salah satu pencapaian terbesar bagi Kosovo, datang pada momen penting bagi kami, terima kasih kepada Amerika Serikat, sekutu abadi dan bersama kami,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Times of Israel.
 
Diketahui, keputusan normalisasi hubungan diplomatik antara Kosovo yang bermayoritas Muslim dengan Israel telah dicapai pada September 2020 lalu pada pertemuan puncak para pemimpin Kosovo-Serbia di Gedung Putih di hadapan Presiden AS saat itu, Donald Trump.
 
Pada pertemuan tersebut, Serbia juga setuju untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem, sesuatu yang belum dilakukan sejauh ini.
 
Amerika Serikat pada era pemerintahan Donald Trump mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017 dan memindahkan kedutaan AS ke sana pada Mei 2018.

Baca Juga: Muncul Usulan Lockdown Pulau Jawa, Zubairi Djoerban: Terapkan Saja, Tegas dan Konsisten 

AS telah mendorong negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama tetapi telah banyak dikritik oleh orang-orang Palestina dan banyak orang di Eropa karena konflik Israel-Palestina masih belum terselesaikan.
 
Parlemen Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008, sembilan tahun setelah NATO melakukan operasi serangan udara selama 78 hari terhadap Serbia untuk menghentikan tindakan keras berdarah terhadap etnis Albania di Kosovo.
 
Sebagian besar negara Barat telah mengakui kemerdekaan Kosovo, tetapi Serbia dan sekutunya, Rusia dan China belum.
 
Kebuntuan yang sedang berlangsung dan keengganan Serbia untuk mengakui Kosovo telah membuat ketegangan terus membara dan mencegah stabilisasi penuh di wilayah Eropa Timur, khususnya Balkan setelah perang berdarah tahun 1990-an.

Baca Juga: Kian Mengkhawatirkan, 28 Triliun Metrik Ton Es di Kutub Telah Mencair, Cukup untuk Tutupi Pulau Jawa

Kosovo belum mengakui Israel sejauh ini bukan karena mayoritas masyarakatnya yang beragama Islam menentangnya, tetapi karena Israel juga belum mengakui Kosovo.
 
Ironisnya, Israel memang menolak untuk mengakui Kosovo karena tidak ingin mendukung deklarasi kenegaraan sepihak, yang dikhawatirkan Jerusalem dapat menciptakan preseden berbahaya yang diikuti oleh Palestina.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x