Bikin Haru! Kepsek di AS Rela Kerja Sampingan hingga Bisa Sumbang Rp700 Juta untuk Biaya Sekolah Muridnya

- 4 Februari 2021, 11:56 WIB
North Charleston High Scholl yang menerima dana bantuan Rp700 juta setelah Kepala Sekolah mereka bekerja di Walmart, AS./ Tour Tango/ YouTube.com/ Today
North Charleston High Scholl yang menerima dana bantuan Rp700 juta setelah Kepala Sekolah mereka bekerja di Walmart, AS./ Tour Tango/ YouTube.com/ Today /

PR BEKASI – Tak hanya di Indonesia, Amerika Serikat sekalipun terdampak pandemi Covid-19 di sektor pendidikan.

Negara Adi Kuasa itu pun juga tak terlepas dari masalah akses dan fasilitas penunjang pembelajaraan jarak jauh (PJJ) apalagi bagi murid yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Mengetahui realitas tersebut mendorong Henry Darby seorang kepala sekolah di sana untuk melakukan sesuatu.

Baca Juga: Dituduh Ingin Jadi Capres 2024, Moeldoko: Saya Profesional, Tidak Pernah Mengemis Jabatan

Ia berinisiatif untuk mengambil pekerjaan paruh waktu saat malam hari, di sebuah raksasa ritel, Walmart, untuk membiaya peserta didiknya.

Kini ia dan staff dari North Charleston High School di South Carolina bersiap untuk merencanakan sesuatu yang lebih besar.

Hal tersebut tak terlepas setelah kisah kegigihannya mendapat perhatian dari media sosial dan menjadi berita utama di sana.

Baca Juga: Bantah Tuduhan Ingin Kudeta AHY, Moeldoko: di Demokrat Ada Pak SBY, Senior yang Sangat Saya Hormati

Sehingga raksasa ritel tersebut untuk menulis cek senilai $ 50.000 atau sekitar Rp700 juta (kurs Rp14 ribu) kepada sekolah tersebut.

Komitmen Darby kepada murid-muridnya juga mengilhami seluruh stafnya untuk memulai kunjungan rumah mereka.

Guru di sekolah sudah melakukan sesi bimbingan online setelah jam kerja gratis, tetapi menemui anak-anak secara langsung menuju ke rumah tentu merupakan terobosan terbaru.

Baca Juga: Perkuat Penanganan Pusat hingga ke Level Mikro, Satgas Covid-19 Bentuk Posko Desa

Kini staf dan guru dari sekolah mengunjungi rumah murid yang membutuhkan bantuan ekstra.

Pada hari Sabtu pagi tanggal 30 Januari, para guru, asisten kepala sekolah, dan staf sekolah menengah mengunjungi lebih dari 100 anak yang berjuang dengan nilai rendah untuk menawarkan bantuan dan wajah ramah pada saat dibutuhkan.

Staf dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, semua mengenakan masker, dan mempertahankan aturan jarak sosial saat mereka mengetuk pintu untuk terhubung dengan siswa dan memberitahu mereka tentang dukungan yang tersedia bagi mereka.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Sebut Islam Tak Pernah Diperlakukan Tidak Adil oleh Pemerintah, Begini Kata Anwar Abbas

"Kami hanya ingin Anda tahu bahwa kami di sini untuk mendukung Anda. Anda adalah bagian dari keluarga kami," kata Asisten kepala sekolah Tony Boyer, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Your Tango, Kamis 4 Februari 2021.

Lebih dari setengah dari 800 siswa sekolah menghadiri kelas hanya online sejak awal pandemi, jadi di antara perlengkapan yang diberikan kepada siswa adalah perangkat hotspot seluler untuk mendukung anak-anak yang tidak memiliki akses ke internet.

Sekolah telah membuat misinya untuk menjaga anak-anak tetap terlibat sejak awal tahun ajaran.

Baca Juga: Mi Instan Sultan, Wanita Ini Beri Toping Emas 24 Karat ke Mi Goreng Racikannya

Pada bulan September, ketika staf menyadari lebih dari separuh siswa tidak menghadiri kelas secara teratur atau gagal, mereka memutuskan untuk menanganinya.

Setelah menjangkau lebih dari dua pertiga anak yang tidak terhubung, mereka berinisiatif untuk mengecek kondisi mereka dari pintu ke pintu.

Supaya para murid menyadari bahwa nilai mereka penting.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Your Tango


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah