Satu berukuran 2 sentimeter dan terletak di pangkal penis utamanya, sedangkan yang lainnya panjangnya 1 sentimeter dan diposisikan di bawah skrotum.
Mereka melihat apakah anak tersebut telah terpapar obat-obatan selama kehamilan atau jika ia memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik tetapi tidak demikian halnya dan penyebab kondisinya masih menjadi misteri.
Baca Juga: Klaim Baru Saja Datang dari Tahun 2027, Penjelajah Waktu: Manusia Telah Punah Enam Tahun ke Depan
Ahli urologi menemukan tidak ada penis ekstra yang memiliki uretra, saluran yang dilewati urin, dan memutuskan operasi adalah pilihan terbaik.
“Tidak ada masalah yang ditemukan pada kunjungan lanjutan setahun setelah operasi,” menurut Dr Shakir Saleem Jabali, penulis laporan tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail.
Sampai saat ini, para ahli masih dibuat bingung tentang penyebab dari supernumerary penis yang merupakan nama teknis untuk anggota tambahan.
Dr Jabali berpendapat setiap kasus dari kelainan yang pertama kali dilaporkan terjadi pada tahun 1600-an tersebut memiliki presentasi yang unik.
“Sejauh pengetahuan kami, ini adalah kasus pertama yang dilaporkan dengan tiga penis atau triphallia. Tidak ada kasus serupa dalam literatur pada manusia,” katanya.
Baca Juga: Ceritakan Kendala Hidup di Bekasi ke Pemkot, Ikatan Keluarga Besar Papua Berharap Diperlakukan Sama