Setelah beberapa saat, dikatakan bahwa pelatih tersebut meminta Huang untuk berdiri dan jika dia tidak melakukannya, maka pelatih yang akan membantingnya ke ke tanah.
Tidak diketahui apa yang terjadi setelah itu, tetapi pelatih kemudian diduga terus membanting bocah lelaki itu sekitar enam hingga tujuh kali ke lantai.
Huang telah kehilangan kesadarannya saat itu, sebab seniornya telah telah membantingnya sekitar 20 kali sementara pelatihnya melemparkannya sekitar tujuh kali, sehingga jumlahnya menjadi 27 kali.
Pelatih kemudian membawa bocah itu ke pamannya dan pada saat itu, bocah itu sudah menjadi pucat dan matanya memutar. Saat ditanya, sang pelatih hanya mengatakan bahwa bocah itu pura-pura pingsan.
Namun melihat keadaan kepoanakanya itu sang paman kemudian memanggil ambulans dan bocah itu dilarikan ke rumah sakit.
Ketika Huang tiba di rumah sakit, para dokter melakukan operasi darurat padanya. Walaupun operasinya berjalan dengan baik, mereka mengatakan bahwa situasinya terlihat suram karena jika Huang sembuh, dia akan berada dalam keadaan vegetatif.
Diketahui kondisi vegetatif adalah gangguan fungsi otak kronis. Dalam kondisi ini, serebrum atau bagian otak yang mengendalikan perilaku dan pikiran tidak lagi berfungsi secara normal.
Namun hipotalamus dan batang otak, yakni bagian otak yang mengendalikan fungsi vital masih bisa berfungsi dengan baik.