Palestina Ditembaki Roket, Pengamat: Warga Israel Sengaja Diundang untuk Nonton Secara Langsung

- 11 Mei 2021, 16:45 WIB
Garis cahaya terlihat saat sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket-roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, 10 Mei 2021.
Garis cahaya terlihat saat sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket-roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, 10 Mei 2021. /REUTERS/Amir Cohen

PR BEKASI - Pengamat Timur Tengah, Anan Nurdin mengungkapkan sejumlah fakta mengejutkan terkait serangan Israel.

Seperti yang diketahui, Israel belum lama ini melancarkan tembakan roket dan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza pada Senin, 10 Mei 2021.

Serangan Israel tersebut menyebabkan setidaknya menelan korban jiwa sebanyak 20 warga Palestina.

Baca Juga: Mantan Capres AS Ini Dukung Israel Secara Terang-terangan, Warganet Ramai Beri Kecaman: Anda Psikopat

Dipusatkan di wilayah utara bagian Gaza, Anan menjelaskan bahwa serangan udara tersebut merupakan balasan dari serangan roket yang dikirim kelompok Hamas kepada Israel.

Diketahui, kelompok penguasa Jalur Gaza itu menembakkan roket tak lama setelah tenggat yang mereka berikan bagi Israel untuk menarik pasukannya dari Masjid Al-Aqsa pada 18.00 waktu setempat.

Beberapa menit setelah tenggat itu lewat, sirine peringatan dan ledakan terdengar di wilayah Israel. Hamas langsung mengeklaim sebagai pihak yang menembakkan roket ke arah Israel tersebut.

Baca Juga: Sependeritaan Akibat Pendudukan Israel, Kristen Palestina: Kami seperti Tak Diizinkan Bernapas

"Roket itupun sebenarnya disebabkan oleh apa yang dilakukan pasukan keamanan Israel yang membubarkan paksa orang-orang umat Islam yang sedang beribadah," kata Anan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube tvOneNews pada Selasa, 11 Mei 2021.

"Terutama di malam ke-27 Ramadhan kemarin, ketika mereka sedang itikaf dan mereka dipaksa untuk keluar dari masjid Al-Aqsa dengan kekerasan yang mengakibatkan banyak korban jatuh. 300 orang lebih terluka dan ini mengakibatkan kekerasan terus berlanjut," sambungnya.

Anan pun menjelaskan duduk permasalahannya mengapa Israel nekat melakukan pengusiran yang berujung pada peluncuran roket ke Palestina tersebut.

Baca Juga: Palestina Diserang Israel, Bukhori Yusuf Ajak Umat Muslim Bantu Doa dengan Amalkan Qunut Nazilah

"Sebenarnya hal ini dimulai dari semacam kampanye karena Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu sekarang seperti kehilangan kepercayaan dari masyarakat ketika kemarin pemilu pada bulan maret 2021 ini," ungkapnya.

"Pada pemilu yang keempat itu ternyata tidak menghasilkan pemenang mutlak, pemenang yang mayoritas. Nah akhirnya mereka kesulitan membentuk pemerintahan," kata Anan menambahkan.

Salah satu kampanye yang ingin dubktikan oleh Benjamin Netanyahu, kata Anana, adalah dengan mengusir orang-orang Palestina dari Sheikh Jarrah, dari Yerusalem Timur, dan itu benar-benar dilakukan.

Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan Udara di Jalur Gaza, 27 Warga Palestina Tewas Seketika

Bahkan kebengisan Israel tak hanya sampai di situ, mereka, menurut Anan, mengundang warga Israel untuk menyaksikan hal tersebut secara langsung.

"Bahkan kemarin ketika pasukan keamanan Israel berusaha untuk mengusir para penduduk palestina dari Masjid Al-Aqsa. Itu orang-orang Israel yang para pemukim diundang sengaja untuk menonton bagaimana proses kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel kepada penduduk Palestina," kata Nanan.

Maka dari itu, menurutnya, hal-hal yang dilakukan Israel sangatlah tidak berperikemanusiaan.

"Sangat-sangat tidak berperikemanusiaan, bagaimana bisa proses kekerasan terhadap orang Palestina sampai bisa disaksikan langsung oleh penduduk Israel sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Mengejutkan! UAS Ungkap Rahasia di Balik Kegigihan Israel yang Ingin Runtuhkan Masjid Al-Aqsa di Palestina

Jadi, Anan menegaskan bahwa tindak-tanduk Israel tersebut lebih condong kepada isu politik dalam negeri.

Dia menjelaskan, Benjamin Netanyahu ingin mengambil hati para pemukim Yahudi agar dia dipercaya kembali untuk memimpin negeri tersebut.

"Apalagi dia sekarang mendapat tuduhan yang sangat luar biasa, kasus korupsi, kasus penyuapan, dan kasus penggelapan dana. Ini mengakibatkan kepercayaan masyarakat kepada dia turun," ungkapnya.

"Ini yang diantisipasi oleh Benjamin dengan melakukan serangan ini, sehingga dia mendapatkan kepercayaan lagi dari publik," tutup Anan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x