Ajarkan Kebencian Anti-Arab, Wartawan Israel Ungkap Kejahatan Zionis ke Palestina Bermula karena Orang Ini

- 15 Mei 2021, 20:29 WIB
Rabi Meir Kahane, pemuka Yahudi yang ajarkan kebencian Anti-Arab dan mendorong perebutan kekuasaan dari Palestina sejak awal tahun 80-an.
Rabi Meir Kahane, pemuka Yahudi yang ajarkan kebencian Anti-Arab dan mendorong perebutan kekuasaan dari Palestina sejak awal tahun 80-an. /Times of Israel

PR BEKASI - Seorang wartawan Associated Press berkebangsaan Israel, Ilan Ben Zion, membuat laporan jurnalistik terkait konflik Israel-Palestina.

Sebagaimana diketahui, konflik Israel-Palestina kembali memanas belakangan ini usai militer Israel meluncurkan serangan ke Gaza, Palestina.

Menurut laporan, sejumlah bentrokan antara orang Yahudi dengan orang Arab juga terjadi di sebagian wilayah Israel.

Baca Juga: Orang Lebanon dan Yordania Serbu Perbatasan Israel, Diduga Balas Dendam Terhadap Penyerangan Palestina 

Orang Arab yang tinggal di Israel adalah penduduk minoritas dengan populasi kurang dari 20 persen.

Pada Kamis, 13 Mei 2021 malam hari, dua pria Yahudi menyerang seorang jurnalis yang meliput pertemuan ultranasionalis di Tel Aviv.

Sementara itu, di kota Lod Israel tengah, pria Yahudi ditembak dan terluka parah oleh seorang pria Arab.

Kemudian, di Jaffa, seorang tentara Israel diserang oleh sekelompok orang Arab dan kemudian dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.

Baca Juga: Joe Biden 'Wajarkan' Serangan Israel ke Palestina, Mardigu: Di Bawah Trump, Tidak Ada Satu pun Perang Militer 

Sejumlah gesekan antara orang Yahudi dan Arab tersebut terjadi karena gerakan sayap kanan Yahudi atau ultranasionalis yang dinilai semakin radikal dan represif.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail pada Sabtu, 15 Mei 2021, riset Ilan Ben Zion mengungkap bahwa gerakan penentangan kemerdekaan Palestina dan ideologi rasis (anti-Arab) bermula dari seorang pemuka Yahudi radikal bernama Rabi Meir Kahane.

Rabi Meir Kahane mengajarkan ajaran kebencian dan ideologi rasisnya tersebut pada tahun 1980-an lewat partai politik.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kehidupan Penganut Yahudi di Indonesia 

Walaupun demikian, gerakan tersebut telah terjadi lama yakni pada zaman 80-an sempat mendapat penolakan oleh sejumlah pihak bahkan Amerika Serikat menilai gerakan Rabi Meir Kahane sebagai terorisme.

Akan tetapi, saat ini ratusan penganut ajaran Rabi Meir Kahane semakin menggurita dan melakukan aksi di jalan-jalan, seraya meneriakkan "matilah orang Arab".

Mereka menyerang siapa pun yang mereka temui, menyerang orang-orang Arab, dan membakar sejumlah mobil.

Pengikut ajaran Rabi Meir Kahane terpilih menjadi anggota parlemen pada bulan Maret lalu yang berkoalisi dengan partai Likud milik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya Kenapa Palestina Tidak Memiliki Tentara 

Partai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tergolong partai sayap kanan yang anti terhadap kemerdekaan Palestina.

Gerakan tersebut memiliki agenda rasis yakni menyerukan larangan kawin campur antara orang Arab dan Yahudi, mencabut kewarganegaraan Israel mereka hingga pengusiran massal warga Palestina.

Oleh karena itu, kekuatan gerakan anti Arab dan anti kemerdekaan Palestina semakin kuat di Israel lantaran mendapat dukungan politik dari sejumlah pihak.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah