PR BEKASI – Seorang eks tentara Israel bernama Eran Efrati mengatakan bahwa dirinya sangat menyesal telah bergabung depan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Bahkan, pria yang saat ini dikenal sebagai salah seorang yang paling keras mengkritik kejahatan Israel tersebut juga bahkan menganggap dirinya sebagai teroris karena telah membuat banyak teror terhadap warga Palestina.
“Saya tidak merasa melindungi dan membantu orang lain. Saya merasa telah meneror orang lain. Saya merasa sebagai seorang teroris,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Palestine Post 24.
Baca Juga: Israel Buat Banyak Cuitan Emoji Roket, Warganet: Kekanak-Kanakan
Pada awalnya, Eran Efrati merasa ragu, apakah yang dia lakukan terhadap warga Palestina saat masih menjadi tentara Israel adalah perbuatan yang benar atau salah.
“Pada awalnya saya merasa ragu apakah saya benar-benar dapat menikmati kekuasaan yang saya miliki untuk mengendalikan orang-orang Palestina,” katanya.
Eran Efrati kemudian mulai mencoba membuka pemikirannya saat anak-anak Palestina lari ketakutan melihat dirinya menggunakan seragam tentara Israel.
“Sebelum menjadi tentara saya sempat menjadi guru. Saya tidak mengerti mengapa anak-anak Palestina melihat saya dengan penuh ketakutan, ternyata mereka merasa trauma dengan tentara Israel,” katanya.
Baca Juga: Upaya Perdamaian 'Solusi Dua Negara': Disetujui Palestina, Ditolak Mentah-mentah Israel