Joe Biden Bela Israel Habis-habisan, Dukung Serangan Roket Tanpa Pandang Bulu

- 18 Mei 2021, 17:17 WIB
Presiden AS, Joe Biden segera menelpon PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk menampaikan dukungannya atas gencatan senjata di Jalur Gaza.
Presiden AS, Joe Biden segera menelpon PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk menampaikan dukungannya atas gencatan senjata di Jalur Gaza. /REUTERS/Jonathan Ernst

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.

Diketahui, Joe Biden menelepon Benjamin Netanyahu untuk menegaskan atas dukungannya terhadap Israel yang dinilainya hanya melakukan pertahanan diri terkait serangan di Jalur Gaza.

Dalam menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari para pendukung dan anggota Partai Demokrat, Joe Biden tetap gencar menyampaikan dukungannya atas gencatan senjata guna mengakhiri kekerasan di Jalur Gaza.

Baca Juga: Beredar Pengakuan di Internet, Joe Biden: Saya Zionis, Kalian Tak Perlu Jadi Yahudi untuk Jadi Zionis

Pada Senin, Gedung Putih menyatakan dalam panggilan telepon dengan Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa Joe Biden mendukung untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya menuju tujuan tersebut.

Joe Biden menegaskan kembali dukungan kepada pihak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu.

Sehari sebelumnya, Netanyahu mengatakan serangan militer Israel di Gaza akan terus berlanjut dengan kekuatan penuh, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Selasa, 18 Mei 2021.

Baca Juga: Joe Biden Hubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Minta Hamas Segera Hentikan Penyerangan Terhadap Israel

Hamas sebagai faksi Palestina yang mengatur wilayah Palestina, mengatakan roket itu ditembakkan sebagai pembalasan atas pengusiran paksa warga Palestina dari Yerusalem Timur yang diduduki dan serangan Israel di Masjid Al-Aqsa.

Biden juga menyambut baik upaya untuk mengatasi kekerasan antar komunis dan untuk membawa kemenangan kepada Yerusalem.

Tidak hanya itu, Joe Biden juga mendorong Israel agar melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah.

Baca Juga: Joe Biden Bela Israel, Warga AS Justru Gelar Aksi Demo Pro-Palestina Secara Serentak

Sejak pertempuran dilakukan, Biden dan pejabat tinggi pemerintahannya secara terbuka mendukung Israel dengan tegas, bersikeras bahwa mereka bekerja melalui saluran diplomatik dan militer untuk mencoba meredakan kekerasan.

Tetapi untuk ketiga kalinya AS memblokir pernyataan PBB yang mengutuk Israel karena serangan militernya yang mematikan di Gaza yang menuai kecaman.

“Penilaian saya adalah bahwa Anda berisiko mengalami destabilisasi yang lebih luas, dan Anda mempertaruhkan serangkaian konsekuensi negatif jika pertempuran berlanjut,” kata Milley selaku Jenderal Angkatan Darat AS.

Baca Juga: Joe Biden Telepon Mahmoud Abbas, Minta Pasukan Islam Hamas Hentikan Serangan Roket ke Israel

"De-eskalasi adalah tindakan cerdas pada saat ini untuk semua pihak terkait," tambahnya.

Raja Yordania Abdullah, dalam panggilan telepon dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada hari Senin.

Dia menekankan bahwa komunitas internasional harus memikul tanggung jawabnya dan bergerak secara efektif untuk menghentikan serangan Israel dan menghindari terulangnya serangan tersebut, serta menghentikan agresi di Gaza.

Ketika jumlah korban tewas warga sipil Palestina terus meningkat di Gaza pada Senin lalu, pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck Schumer yang secara tradisional menjadi pembela setia Israel juga menyerukan gencatan senjata.

Baca Juga: Joe Biden 'Wajarkan' Serangan Israel ke Palestina, Mardigu: Di Bawah Trump, Tidak Ada Satu pun Perang Militer

"Saya ingin melihat gencatan senjata dicapai dengan cepat dan berduka atas hilangnya nyawa," kata Schumer kepada wartawan di US Capitol.

Phyllis Bennis, direktur Proyek Internasionalisme Baru dari Institute for Policy Studies di Washington DC, mengatakan pemerintahan Biden telah mengikuti jejak presiden sebelumnya yang mendukung Israel pada saat krisis.

"Washington secara konsisten menanggapi serangan Israel di Gaza atau Lebanon, dengan menolak untuk mengizinkan PBB mendorong gencatan senjata segera dan mengirim senjata tambahan untuk mendukung persenjataan yang dipasok oleh Israel," kata Bennis kepada Al Jazeera.

Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dampak dari serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 10 Mei telah menewaskan lebih dari 212 orang, termasuk 61 anak-anak.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x