Trauma dengan Kematian Putri Diana, Pangeran Harry Akui Sempat Pakai Narkoba dan Jadi Pemabuk

- 21 Mei 2021, 21:00 WIB
Pangeran Harry sempat minum dan konsumsi obat-obatan untuk hilangkan rasa sakit atas kepergian Putri Diana.
Pangeran Harry sempat minum dan konsumsi obat-obatan untuk hilangkan rasa sakit atas kepergian Putri Diana. /Reuters

PR BEKASI - Kepergian Putri Diana pada Agustus 1997 menjadi duka bagi banyak orang di dunia. Tentunya juga untuk keluarganya, dan terutama Pangeran Harry.

Sebagai seorang anak bungsu yang mendapat banyak kasih sayang dari sang ibu, Pangeran Harry tentu sangat merasa sedih dan kehilangan saat Putri Diana meninggal dalam tragedi kecelakaan mobil di Paris.

Baru-baru ini Pangeran Harry mengungkapkan melalui serial Apple TV tentang kesehatan mental, bahwa ia sempat 'minum' dan mengkonsumsi obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit atas kematian ibunya, Putri Diana.

Baca Juga: Dihantui Trauma Kematian Putri Diana, Pangeran Harry Juga Takut Kehilangan Meghan Markle

"Saya rela minum, saya rela mengonsumsi obat-obatan, saya rela mencoba dan melakukan hal-hal yang membuat saya tidak begitu lagi merasakan rasa itu (rasa sakit kehilangan Diana)," tutur Harry dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 21 Mei 2021.

Bahkan Pangeran Harry masih mengingat jelas saat itu, ketika ia baru berusia 12 tahun, harus berjalan mengiringi peti mati ibunya, di bawah sorotan media dunia.

Harry mengatakan bahwa dalam satu minggu, ia akan minum setidaknya satu kali di hari Jumat atau Sabtu malam, mencoba menutupi perasaan sakitnya atas kepergian Putri Diana.

Baca Juga: Ternyata Alasan Pangeran Harry dan Meghan Markle Pindah ke AS, demi Putus Siklus Penderitaan di Kerajaan

"Saya mungkin akan minum satu hari dalam satu pekan, pada hari Jumat atau Sabtu malam dan saya akan menemukan diri saya minum bukan karena saya menikmatinya tetapi karena saya mencoba menutupi sesuatu," ujar Harry.

Rasa sakit kehilangan sang ibu, Putri Diana menjadi trauma dalam diri Harry. Hal itu membuat Harry ketakutan akan kehilangan istrinya, Meghan Markle.

Saat-saat itu Meghan Markle bahkan terpikir untuk melakukan bunuh diri. Namun, keluarga kerajaan Inggris tidak ada peduli kepada mereka berdua.

Baca Juga: Meghan Markle Luncurkan Buku, Sindir Kerajaan karena Kesal Gelar Militer Pangeran Harry Dicopot

"Hal yang menghentikannya (Meghan) untuk melihatnya (bunuh diri), adalah betapa tidak adilnya hal itu bagi saya setelah semua yang terjadi pada ibu saya (Diana), dan sekarang ditempatkan dalam posisi kehilangan wanita lain dalam hidup saya, dengan bayi di dalam dirinya, bayi kami," tutur Harry menjelaskan ketakutannya kehilangan Meghan.

Harry mengatakan bahwa ia sempat meminta bantuan kepada keluarga kerajaan Inggris, tetapi tidak ada satupun yang membantu, bahkan mengabaikannya.

Baca Juga: Meghan Markle Luncurkan Buku, Sindir Kerajaan karena Kesal Gelar Militer Pangeran Harry Dicopot

"Saya merasa benar-benar tidak berdaya. Saya pikir keluarga saya akan membantu, tetapi setiap permintaan, permintaan, peringatan, apa pun itu, disambut dengan keheningan total atau pengabaian total," ujar Harry.

Keluarnya Pangeran Harry dan Meghan Markle dari anggota senior kerajaan Inggris membuat hubungan diantara keduanya semakin tenggang.

Harry dalam beberapa kali wawancara dan acara lain kerap kali memberikan kritik kepada kerajaan Inggris.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x