Janji Bantu Rakyat Palestina dengan Syarat, Joe Biden: Tak Akan Ada Perdamaian Sampai Mereka Akui Yahudi

- 22 Mei 2021, 16:02 WIB
Presiden AS Joe Biden (kiri) bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan).
Presiden AS Joe Biden (kiri) bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan). /Dok. Counterfire

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, berjanji untuk membangun kembali Kota Gaza yang berantakkan usai selama 11 hari digempur militer Israel.

Joe Biden menegaskan bahwa negara Palestina bisa dibentuk namun harus berdampingan dengan negara Israel.

Idenya tersebut menurutnya adalah satu-satunya solusi agar Palestina dan Israel bisa berdamai.

Baca Juga: Joe Biden Masih Setia Dukung Israel, Benjamin Netanyahu Diyakininya Tak Akan Langgar Janji

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Anadolu Agency pada Sabtu, 22 Mei 2021, Joe Biden menegaskan agar Palestina dapat mengakui hak keberadaan Israel.

Pernyataan ini disampaikan Biden setelah Hamas dan militer Israel menyepakati gencatan senjata pada 21 Mei 2021 setelah berperang sejak 10 Mei dan menelan ratusan korban jiwa, khususnya dari rakyat sipil Palestina.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Jumat 21 Mei 2021, Biden menegaskan bahwa solusi dua negara menjadi satu-satunya solusi untuk menyelesaikan perselisihan berdarah antara Israel dan Palestina.

Baca Juga: Joe Biden Janjikan Bantuan, Jamin Akan Salurkan Langsung pada Otoritas Palestina Bukan Hamas

Konsep dari solusi dua negara tersebut yaitu, negara Palestina yang berdaulat nantinya akan berdiri berdampingan dengan Israel.

Kemudian, Yerusalem akan dijadikan sebagai ibu kota bersama untuk Israel dan Palestina karena telah menjadi landasan diplomasi internasional selama bertahun-tahun.

Biden menyebut bahwa Partai Demokrat masih mendukung Israel. Dia juga menegaskan bahwa AS akan tetap berkomitmen kepada Israel.

Baca Juga: Mesir Tuai Pujian Usai Gencatan Senjata Israel-Hamas, Joe Biden Ucapkan Terimakasih

"Tidak ada pergeseran dalam komitmen saya untuk keamanan Israel, titik, tidak ada pergeseran, tidak sama sekali," ucapnya.

"Tapi saya beritahu ada pergeseran apa. Pergeserannya adalah kita masih membutuhkan solusi dua negara. Itu satu-satunya jawaban, satu-satunya jawaban," sambungnya.

Biden mengakui bahwa dirinya telah meminta pertempuran antara kelompok ekstremis Hamas dan Israel dihentikan.

Dia menilai hal itu sangat penting untuk memastikan keamanan bagi warga Palestina di Tepi Barat dan membantu warga Gaza. Dia juga menyatakan bahwa warga Israel, baik keturunan Arab maupun Yahudi, harus diperlakukan setara.

Baca Juga: Gencatan Senjata Tercapai, Joe Biden Minta Israel Hormati Warga Palestina

Lebih lanjut, Biden mencetuskan bahwa Palestina juga harus mengakui hak keberadaan Israel.

"Mari kita perjelas di sini, hingga kawasan itu (warga Palestina) mengatakan dengan tegas bahwa mereka mengakui hak Israel untuk eksis sebagai negara Yahudi merdeka, tidak akan ada perdamaian," ucapnya.

Dalam konferensi pers ini, Biden juga berjanji akan menyusun upaya-upaya besar dengan negara-negara lainnya untuk membantu membangun kembali Gaza.

Biden yang bekerja di balik layar selama berhari-hari untuk mewujudkan gencatan senjata Israel-Hamas, menyatakan bahwa bantuan untuk kawasan itu akan dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina demi memastikan Hamas tidak bisa menimbun persenjataan.

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Palestian Tercapai, Joe Biden Janjikan Rekonstruksi dan Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Soal gencatan senjata Israel dan Hamas, Biden mengharapkan kesepakatan itu akan bertahan lama.

Biden mempercayai Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, akan menjaga keberlangsungan gencatan senjata itu.

"Saya mendoakan agar gencatan senjata ini akan bertahan. Saya mempercayai Benjamin Netanyahu, ketika dia menyampaikan hal tersebut kepada saya, saya memegang kata-katanya. Dia tidak pernah mengingkari janjinya kepada saya," ujar Biden.  

Sebelumnya, saat Donald Trump masih memimpin AS, dia dikritik karena secara terang-terangan mendukung Israel dan mengabaikan Palestina.

Proposal perdamaian Timur Tengah yang disusun penasihat dan menantu Trump, disebut-sebut memberikan solusi kepada Palestina dan Israel.

Baca Juga: Demonstran Michigan Akui Menyesal Telah Memilih Joe Biden, Dinilai Dukung Kekerasan Israel Terhadap Palestina

Proposal tersebut mencetuskan bahwa Palestina akan menjadi negara dengan kedaulatan terbatas dan Israel wajib menjaga keamanan atas negara Palestina. Namun, ide ini ditolak mentah-mentah oleh pemimpin Palestina.

Pertempuran Israel dan Hamas sejak 10 Mei lalu dilaporkan menewaskan 243 orang di Gaza, termasuk 66 anak, dan melukai 1.900 orang lainnya.

Para pejabat kemanusiaan menyebut kerusakan yang dialami Gaza akibat gempuran Israel akan memakan waktu bertahun-tahun untuk dibangun kembali dengan biaya mencapai puluhan juta dolar Amerika.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x