Demonstran Michigan Akui Menyesal Telah Memilih Joe Biden, Dinilai Dukung Kekerasan Israel Terhadap Palestina

- 20 Mei 2021, 16:14 WIB
Demonstran mengaku menyesal telah memilih Joe Biden seiring soroti sikap AS terhadap konflik Israel dan Palestina.
Demonstran mengaku menyesal telah memilih Joe Biden seiring soroti sikap AS terhadap konflik Israel dan Palestina. /REUTERS/Leah Millis

 

 
 
PR BEKASI - Sejumlah warga Arab di Amerika Serikat (AS) menyuarakan dukungannya terhadap Palestina yangbtengah menghadapi Israel.
 
Tak hanya itu, warga Arab yang berada di AS pun memprotes Presiden AS, Presiden Joe Biden sdi tengah kunjungannya ke Michigan pada Selasa, 14 Mei 2021.
 
Diketahui bahwa Michigan adalah salah satu negara bagian yang menentukan kemenangannya dalam pilpres AS.
 
Karena, sikapnya dinilai telah mendukung kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
 
 
Michigan juga merupakan salah satu negara bagian yang memberinya suara elektorat penentu dalam pemilihan presiden.
 
Namun, banyak warga Michigan yang marah dengan sikap pemerintahannya menangani peningkatan kekerasan di Timur Tengah.
 
Sementara tujuan Joe Biden  melakukan kunjungan ke fasilitas Ford Motor Co Dearborn, Michigan itu yakni untuk mempromosikan kendaraan listrik.
 
Selanjutnya, ia pun harus menghadapi protes atas pendekatan pemerintahannya ke Israel saat menyerang Gaza sebagai tanggapan atas roket yang diluncurkan oleh militan Palestina di sana delapan hari lalu.
 
 
Pada demonstrasi di Dearborn, jantung komunitas Arab-Amerika Michigan, lebih dari 1.000 orang berkumpul beberapa kilometer dari lokasi acara yang dihadiri oleh Joe Biden.
 
Pada demonstran pun mencemooh setiap kali menyebutkan nama presiden dari Partai Demokrat tersebut.
 
Sebagaimana diketahui bahwa serangan udara Israel telah menghantam Gaza yang padat penduduk siang dan malam sejak konflik berkobar pada 10 Mei 2021 lalu.
 
Sementara penduduk di kota-kota Israel berlarian untuk mendapatkan tempat berlindung atau shelter, setiap beberapa jam atau menit untuk melarikan diri dari roket militan.
 
 
Joe Biden secara pribadi mendesak gencatan senjata dalam konflik selama lebih dari seminggu antara Israel dan Hamas, kelompok pejuang di wilayah Palestina.
 
Selanjutnya, orang-orang Biden mengatakan bahwa mereka secara agresif mengejar diplomasi di belakang layar untuk mengakhiri konflik.
 
Tetapi itu tidak cukup bagi beberapa Demokrat, yang ingin Biden mengecam korban tidak proporsional yang diderita di wilayah Palestina selama konflik dan untuk mempertimbangkan kembali bantuan senjata dan keuangan kepada Israel, sekutu terdekat AS di Timur Tengah.
 
"Dia seharusnya tidak mendukung mereka," kata Dawood Ali, 21 tahun, pada demonstrasi tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 20 Mei 2021.
 
 
Ali, yang memilih Biden, mengatakan dia menyesal telah mencoblosnya.
 
Orator di panggung berbagi sentimen serupa, mengatakan mereka merasa dirayu dan kemudian tidak dikhianati oleh Biden.
 
Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa Biden memenangkan pemilih Muslim dengan 8 poin persentase dalam pilpres AS 2020 melawan Presiden Republik Donald Trump, yang telah menjadi pembela setia Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di semua lini.
 
Jumlah pemilih di antara para pemilih di Michigan naik 6 poin persentase menjadi 71 persen pada 2020 dari 65 persen dalam pemilihan presiden 2016, menurut Emgage, sebuah kelompok pemungutan suara Muslim-AS
 
 
Kampanye kepresidenan Joe Biden dengan bersemangat mencari dukungan mereka, mengingat jumlah mereka yang cukup besar di negara bagian swing voters, seperti Michigan, yang terbagi antara Demokrat dan Republik.
 
Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah telah berupaya meredam kemarahan di komunitas Arab-Amerika dan Muslim atas penanganan krisis Israel dan Palestina.
 
Selama kampanye pilpres, Joe Biden telah menjanjikan dukungan untuk Palestina.
 
Pada hari Senin, seorang asisten senior Joe Biden, Cedric Richmond, bertemu dengan pemimpin komunitas Arab-AS, Palestina-AS dan Muslim.
 
Selama akhir pekan, Gedung Putih membatalkan rencana awalnya untuk sebuah acara merayakan liburan Idulfitri dan sebaliknya menawarkan harapan yang suram untuk perdamaian dan pembaruan tentang upaya diplomatik pemerintah.
 
"Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dalam keselamatan dan keamanan dan menikmati kebebasan, kemakmuran dan demokrasi yang setara," kata Joe Biden pada acara tersebut, yang diboikot oleh beberapa kelompok Muslim.
 
Dalam perjalanannya ke Michigan, Joe Biden bertemu dengan anggota DPR AS Rashida Tlaib, perempuan Palestina-Amerika pertama yang terpilih di Kongres dan suara terkemuka di sayap progresif Partai Demokrat.
 
"Hak asasi manusia Palestina bukanlah alat tawar-menawar dan harus dilindungi, tidak dinegosiasikan," kata Rashida Tlaib kepada Biden, menurut kesaksian yang diberikan oleh sekutu Tlaib.
 
 
"Saya berdoa semoga nenek dan keluarga Anda baik-baik saja," kata Joe Biden kepada Tlaib di acara publik.
 
"Saya berjanji kepada Anda, Saya akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa mereka baik-baik saja, di Tepi Barat. Anda seorang pejuang, dan Tuhan, terima kasih telah menjadi seorang pejuang," kata Joe Biden kepada Rashida Tlaib.
 
Namun, hingga saat ini aksi protes yang dilakukan oleh para demonstran masih berlanjut.***
 

 

 
 

 

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x