Network
PR BEKASI - Gejolak terbaru dalam pertempuran antara Israel dan Hamas telah membuka kembali ketegangan bagi beberapa orang Yahudi Liberal di Amerika Serikat (AS) yang lebih muda yang keyakinan progresifnya bertentangan dengan identitas spiritual atau lingkungan mereka.
Beberapa orang diantaranya seperti Alia Sky, seorang Yahudi-AS berusia 21 tahun, telah menentang Israel secara terang-terangan Sky sendiri termasuk dalam anggota Mahasiswa untuk Keadilan di Palestina.
“Israel secara etnis membersihkan warga Palestina. Itu adalah genosida,” kata Sky seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 26 Mei 2021.
Seperti banyak pemuda Yahudi-AS yang diwawancarai oleh Reuters, Sky menyebutkan pandangannya telah berkembang dari tahun-tahun sebelumnya ketika dia dipengaruhi oleh keluarga yang menggambarkan Israel dengan frasa yang sangat bersinar.
Baca Juga: Sebut Putin Diktator Komunis Brutal, Senator AS: Saya Benci Komunis Seumur Hidup
Dia menyebutkan pelajaran di Center East di tahun kedua dan keterlibatannya dengan kelompok Siswa untuk Keadilan Palestina (SJP) sangat penting untuk merubahnya.
Bagi sebagian orang, protes rasial yang mengadopsi pembunuhan tahun 2020 atas pria Minneapolis Black, George Floyd, oleh seorang petugas polisi kulit putih membantu mereka melihat orang Palestina dengan cara yang benar-benar baru.
Sebuah survei yang dicetak bulan ini oleh Pew Analysis Heart mengkonfirmasi sekitar setengah dari orang Yahudi AS yang berusia di bawah 30 tahun menggambarkan diri mereka secara emosional terhubung dengan Israel, berbeda dengan dua pertiga dari mereka yang berusia 65 tahun ke atas.
Pemungutan suara yang sama menemukan 37 persen orang Yahudi AS berusia 18-29 tahun menyebutkan AS terlalu mendukung Israel, lebih dari dua kali lipat yang merasa seperti itu dalam kelompok 65-plus.
