PR BEKASI - Ilmuwan kelautan, Deborah Brosnan merasa seperti pengunjung ke pesta yang menakjubkan, dalam perjalanan menyelamnya ke sebuah teluk di dekat pulau Karibia Saint Barthelemy.
Di sama dia berenang di atas terumbu karang bersama Nurse Shark atau hiu perawat, penyu dan ikan warna-warni yang tidak terhitung jumlahnya.
Tetapi dia terkejut dengan apa yang dilihatnya saat kembali terjun ke teluk tersebut, dia tidak melihat ada kehidupan lagi di bawah teluk tersebut.
Diketahui sebelumnya pada 2017 telah terjadi Badai Irma yang melanda pulau tersebut.
Baca Juga: 'Marah' Luhut Ajak Sandiaga Jaga Terumbu Karang, Susi Pudjiastuti: Permen Ekspor pun Harus Dicabut!
"Semuanya mati," katanya dalam sebuah wawancara dengan Reuters, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Asiaone, Sabtu, 29 Mei 2021.
"Tidak ada hiu, tidak ada penyu, tidak ada rumput laut, tidak ada karang hidup. Saya merasa seperti kehilangan teman," ucapnya.
Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa suhu atmosfer yang lebih hangat dan kenaikan permukaan laut berkontribusi pada badai tropis sehingga merusak karang tersebut.
Sementara itu, dari pengalaman menyelamnya, Brosnan membantu ilmuwan mencetuskan misi untuk menciptakan teknologi restorasi terumbu karang.