Oposisi Israel Bentuk Pemerintahan Baru, Mulai Bergerak Akhiri 12 Tahun Kekuasaan Netanyahu

- 4 Juni 2021, 07:25 WIB
Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett tersenyum ketika dia berbicara kepada pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid, selama sesi khusus Knesset di mana anggota parlemen Israel memilih presiden baru, di pleno di Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem, 2 Juni 2021
Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett tersenyum ketika dia berbicara kepada pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid, selama sesi khusus Knesset di mana anggota parlemen Israel memilih presiden baru, di pleno di Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem, 2 Juni 2021 /Reuters/Ronen Zvulun

Pemerintah koalisi mereka akan terdiri dari partai-partai kecil dan menengah dari seluruh spektrum politik. Ini termasuk untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel sebuah partai yang mewakili 21% minoritas Arab Israel, Daftar Bersatu Arab.

Kelompok ini juga mencakup Yamina-nya Bennett, Blue and White yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Benny Gantz.

Baca Juga: Berakhir Imbang 2-2, Timnas Indonesia Curi Poin Perdana di Kualifikasi Piala Dunia dari Thailand

Ada juga partai sayap kiri Meretz dan Buruh, partai nasionalis Yisrael Beitenu mantan menteri pertahanan Avigdor Lieberman, serta New Hope, partai sayap kanan yang dipimpin oleh mantan menteri pendidikan Gideon Saar, yang memisahkan diri dari Likud Netanyahu.

Pemerintah baru ini, yang akan memimpin mayoritas tipis di parlemen, diharapkan untuk dilantik dalam waktu sekitar 10-12 hari dari sekarang.

Ini menyisakan sedikit ruang bagi kubu Netanyahu untuk mencoba dan membatalkannya dengan menyerahkan anggota parlemen ke pihak mereka dan memberikan suara penentangan.

Baca Juga: Dipulangkan Shin Tae-yong Jelang Melawan Thailand, Nurhidayat Sampaikan Permintaan Maaf

Netanyahu, yang belum menanggapi pengumuman Lapid, menguasai 30 kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang.

Ini hampir dua kali lipat dari partai Yesh Atid pimpinan Lapid, dan dia bersekutu dengan setidaknya tiga partai agama dan nasionalis lainnya.

Selama 12 tahun menjalankan jabatan puncak, pemimpin terlama Israel telah menjadi sosok yang sering terpolarisasi di dalam dan luar negeri.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah