PR BEKASI - Seorang ahli virologi dan penasihat pemerintah Thailand mengesahkan rencana untuk mencampur dosis vaksin AstraZeneca (AZN.L) dan Sinovac (SVA.O).
Di tengah kegelisahan publik tentang penggunaan kedua vaksin tersebut karena sebagian besar strateginya yang belum teruji.
Meskipun hingga kini belum ada penelitian yang dirilis secara khusus tentang pencampuran antara vaksin AstraZeneca dan Sinovac.
Namun, banyak negara yang mencari pendekatan mix-and-match untuk lebih melindungi dari varian Delta, termasuk Thailand dan Vietnam.
Baca Juga: Ratusan Nakes Thailand Terinfeksi Covid-19 meskipun Telah Terima Vaksin Sinovac
Pada konferensi pers kementerian kesehatan, Yong Poovorawan, seorang ahli virologi di Universitas Chulalongkorn, mengatakan bahwa 1.200 orang di Thailand telah menerima kombinasi vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
"Tidak ada efek samping yang parah, yang menunjukkan bahwa itu aman untuk penggunaan nyata," kata Yong, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Rabu, 14 Juli 2021.
Yong mengatakan bahwa hasil awal dari penelitiannya pada 40 subjek menunjukkan suntikan vaksin Sinovac yang tidak aktif.
Kemudian diikuti oleh salah satu vaksin vektor virus AstraZeneca, dengan menghasilkan penumpukan antibodi yang serupa dengan penerima dua dosis suntikan AstraZeneca.