Masjid Myanmar Sediakan Isi Ulang Tabung Oksigen, Tersedia bagi Agama Apa pun

- 14 Juli 2021, 13:08 WIB
Warga Myanmar terlihat mengantri untuk mengisi ulang tabung oksigen di masjid.
Warga Myanmar terlihat mengantri untuk mengisi ulang tabung oksigen di masjid. / Twitter/ @thinzashunleiyi/

PR BEKASI - Sama seperti beberapa negara di Asia Tenggara memburuknya pandemi Covid-19 di Myanmar, telah membuat negeri kekurangan pasokan medis termasuk oksigen.

Terletak di bagian tenggara Yangon, Masjid Nwe Aye Sunni Jame telah membantu warga setempat dengan memasok oksigen kepada yang membutuhkan.

Masjid tersebut menawarkan bantuan kepada orang-orang dari lebih dari berbagai etnis yang berada di Myanmar, masjid menjangkau orang-orang yang terkena dampak terlepas dari perbedaan keyakinan dan agama mereka.

Baca Juga: Indonesia Tembus 2,6 Juta Kasus Infeksi Covid-19, Suplai Oksigen Jadi Sorotan Media Asing

Pada Selasa, 12 Juli 2021, aktivis Myanmar Thinzar Shunlei Yi men melalui Twitter membagikan tweet beberapa foto yang menunjukkan orang-orang mengantri di luar masjid di bawah hujan.

Dalam foto tampak tabung tabung oksigen biru dijejerkan dengan hati-hati di tanah.

Selain memuji aksi kebaikan masjid, Thinzar menjelaskan bahwa masjid ini adalah masjid yang sama yang telah membagikan sekitar 5.000 makanan gratis ke pusat karantina Covid-19, rumah sakit, dan para tunawisma sejak September tahun lalu.

Baca Juga: Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Dia lebih lanjut menambahkan bahwa Myanmar harus “merangkul keragaman, dan menghormati kekuatan dan cinta agama minoritas terhadap yang lain.”

Awalnya masjid bertujuan untuk mendistribusikan makanan halal kepada umat Islam di tengah karantina nasional di Myanmar, namun masjid berubah haluan setelah gelombang kedua kasus Covid-19 terjadi.

Berkat sumbangan dari umat Hindu dan Budha, masjid ini dapat menjalankan misinya yakni turut menyediakan oksigen bagi warga yang membutuhkan.

Baca Juga: Fatin Shidqia Akui Sombong Lepas Oksigen Saat Terpapar, Netizen: Tolong, Covid-19 Itu Real

Sejak militer mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari 2021, gejolak politik telah mempengaruhi pasokan medis di negara itu. Rumah sakit kehabisan tempat tidur, dan pasien dengan gejala ringan diminta untuk beristirahat di rumah.

Selain itu, rumah sakit militer yang kekurangan tenaga medis dan obat-obatan dilaporkan hanya merawat personel militer dan kerabat mereka.

Penduduk setempat telah menghindari rumah sakit ini karena ketidakpercayaan terhadap militer sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mashable pada Rabu, 14 Juli 2021.

Baca Juga: Junimart Desak Pemerintah Tindak Tegas Penimbun Tabung Oksigen dan Obat: Bila Perlu, Bentuk Satgas Tangani Ini

Setelah mengakui perjuangan yang dihadapi warga, juru bicara militer Zaw Min Tun berjanji untuk menyediakan pasokan yang cukup untuk pasien Covid-19 dalam konferensi pers baru-baru ini.

Selain itu, rumah sakit militer di 14 lokasi saat ini sedang dipersiapkan untuk perawatan Covid-19 di seluruh Myanmar, sementara penjualan pasokan oksigen oleh penyedia swasta tetap dibatasi.

Myanmar melaporkan 5.014 kasus baru dan 80 kematian baru pada Senin, 12 Juli 2021.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Mashable


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x