Usai Diserang Covid-19, India Laporkan 45.000 Lebih Kasus Jamur Hitam yang Mematikan

- 22 Juli 2021, 09:34 WIB
Otoritas kesehatan India telah mencatat lebih dari 45.000 kasus penyakit jamur hitam selama dua bulan terakhir.
Otoritas kesehatan India telah mencatat lebih dari 45.000 kasus penyakit jamur hitam selama dua bulan terakhir. /The Hindu

 

PR BEKASI – Baru saja mulai bisa mengendalikan penyebaran Covid-19, kali ini India kembali diserang oleh wabah penyakit baru.

Diketahui, otoritas kesehatan India telah mencatat lebih dari 45.000 kasus penyakit jamur hitam selama dua bulan terakhir.

Penyakit mematikan tersebut diketahui mulai mewabah saat India dilanda oleh tsunami Covid-19 yang telah menyebabkan banyak korban jiwa.

Menteri Kesehatan India, Bharati Pravin Pawar mengatakan kepada parlemen pada Selasa, 20 Juli 2021 bahwa lebih dari 4.200 orang telah meninggal karena penyakit jamur hitam yang mempunyai nama ilmiah mucormycosis.

Infeksi sebelumnya dianggap sangat jarang tetapi kasus telah membengkak selama pandemi, biasanya menyerang pasien setelah pemulihan dari Covid-19.

Baca Juga: India Laporkan Dugaan Pertama Kematian Manusia Akibat Virus Flu Burung H5N1

Menurutnya, jamur hitam merupakan penyakit yang sangat agresif dan ahli bedah telah dipaksa untuk menghilangkan mata, hidung, dan rahang dari pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak.

“Angka kematiannya lebih dari 50 persen. Anda bisa saja harus menghilangkan sebagai tubuh anda untuk menghentikan penyebarannya,” kata Menteri Kesehatan India, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Kamis, 22 Juli 2021.

Menurut data yang dimiliki oleh pemerintah India, jumlah kasus tertinggi dilaporkan terjadi di negara bagian barat Maharashtra, yaitu 9.348.

India hanya menangani rata-rata 20 kasus per tahun sebelum pandemi, dengan hanya orang-orang dengan kekebalan yang sangat terganggu yang berisiko, termasuk mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi, HIV, atau penerima transplantasi organ.

Baca Juga: Balas Budi, India Kirim Bantuan Oksigen untuk Indonesia

Para ahli mengaitkan peningkatan baru-baru ini dengan penggunaan steroid yang berlebihan untuk mengobati Covid-19.

Pemerintah India menyatakan jamur hitam sebagai epidemi pada bulan Mei ketika kasus-kasus melonjak dan media sosial telah dibanjiri dengan permohonan putus asa untuk obat-obatan untuk mengobati penyakit tersebut.

Data pemerintah yang diajukan pada hari Selasa menunjukkan jumlah infeksi memuncak selama Mei dan Juni dan sejak itu menurun secara substansial.

Namun dalam laporan pada Senin, 19 Juli 2021 disebutkan telah terjadi peningkatan kasus di antara anak-anak di negara bagian Rajasthan di utara.

Baca Juga: Tidur Pulas selama 300 Hari, Pedagang di India Diduga Menderita HPA Axis Hypersomnia

Diketahui, penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur yang cukup langka dan harus diwaspadai oleh para pasien Covid-19.

Meskipun penyakit ini jarang menimbulkan kondisi serius pada orang yang memiliki kekebalan tubuh bagus, namun penyakit jamur hitam dapat berbahaya bagi orang yang mempunyai kekebalan tubuh lemah.

Diketahui, pasien Covid-19 yang terkena jamur hitam mengalami berbagai gejala seperti perubahan warna pada mata dan hidung, penglihatan kabur, nyeri dada, dan kesulitan bernapas.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x