PR BEKASI - Taliban berjanji akan melindungi hak-hak perempuan, kebebasan pers, dan amnesti bagi pejabat pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers pertama setelah pengambilalihan Ibu Kota Afghanistan, di Kabul.
Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa hak-hak perempuan akan dilindungi dalam ruang lingkup Islam.
“Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar. Kami punya kerangka kerja, tentu saja. Wanita akan sangat aktif dalam masyarakat tetapi dalam kerangka Islam,” kata Zabihullah Mujahid dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Rabu, 18 Agustus 2021.
Baca Juga: Zarifa Ghafari, Walikota Wanita Pertama Afghanistan Menanti Taliban Datang Membunuhnya
Menyusul serangan kilat di Afghanistan yang membuat banyak kota jatuh ke tangan kelompok itu dengan perlawanan minimal, Taliban telah berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai lebih moderat daripada ketika memberlakukan aturan brutal pada akhir 1990-an.
Mujahid, yang telah menjadi sosok bayangan selama bertahun-tahun, mengatakan bahwa “tidak akan ada diskriminasi terhadap perempuan” dan menambahkan bahwa “mereka akan bekerja bahu-membahu dengan kami.”
Ditekan tentang bagaimana pemerintahan baru Taliban akan berbeda dari yang sebelumnya, Mujahid mengatakan bahwa kelompok itu telah berkembang dan tidak akan mengambil tindakan yang sama seperti yang mereka lakukan di masa lalu.