Kapten Timnas Perempuan Afghanistan Ajak Hapus Foto di Medsos Agar Tak Diincar Taliban: Ini Menyakitkan

- 20 Agustus 2021, 10:19 WIB
Mantan kapten timnas sepakbola perempuan Afghanistan, Khalida Popal menghapus foto di medsoso agar tidak diincar Taliban.
Mantan kapten timnas sepakbola perempuan Afghanistan, Khalida Popal menghapus foto di medsoso agar tidak diincar Taliban. /The Guardian

 

PR BEKASI - Mantan kapten timnas sepakbola perempuan Afghanistan, Khalida Popal memberikan komentar terkait Taliban yang mengambil alih pemerintahan Afghanistan.

Seperti yang diketahui, Taliban berhasil mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada 15 Agustus 2021 lalu.

Terkait hal tersebut, Khalida Popal mengajak sejumlah atlet perempuan untuk menghapus foto-fotonya.

Tidak hanya itu, Khalida Popal juga mengimbau agar membakar peralatan olahraga para atlet perempuan.

Baca Juga: Taliban Masukkan Warga Afghanistan ke dalam Daftar Hitam yang Diduga Bekerja Sama dengan AS

Imbauan ini diungkapkan Khalida Popal agar keselamatan para atlet perempuan dari amukan Taliban.

Ajakan tersebut disampaikan Khalida Popal, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Jumat, 20 Agustus 2021.

"Saya menghubungi mereka agar menghapus foto mereka demi keselamatan. Bahkan saya menyuruh mereka untuk membakar jersey timnas," kata Khalida Popal.

Khalida mengaku, tindakan ini sangat menyedihkan bagi para atlet perempuan.

"Ini menyakitkan bagi saya, bagi seorang aktivis yang telah berjuang menjadi bagian dari timnas perempuan," ujar Khalida Popal.

Baca Juga: Coba Melarikan Diri dari Taliban, Pemain Timnas Junior Afghanistan Malah Tewas Terjatuh dari Pesawat

Menurutnya, pencapaian para atlet perempuan untuk mengharumkan nama bangsa adalah perjuangan besar.

"Kami bangga mendapatkan hak untuk bermain dan mewakili negara kami," ucap Khalida Popa.

Khalida menegaskan, tindakan menghapus foto di media sosial ini sangat mendesak untuk dilakukan agar terhindar dari ancaman Taliban.

"Saat ini mereka aman. Tapi, siapa yang tahu satu atau dua bulan ke depan? Saya yakin tidak ada yang bisa menjamin hidup mereka. Ini adalah bahaya yang nyata," tutur Khalida Popa.

Di sisi lain, juru bicara Taliban Mohammed Naeem mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup terisolasi.

Naeem juga menegaskan, Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas, serta kebabasan berkespresi dalam hukum syariat Islam.

"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai masalah," kata Neem dalam wawancara bersama Al Jazeera.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah