"Tidak akan ada tempat bagi perempuan," kata Salima Mazari, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Sun pada Juat, 20 Agustus 2021.
Menurut Salima Mazari, perempuan-perempuan akan dirampas hak dan kebebasan mereka jika Taliban berhasil berkuasa.
"Di provinsi-provinsi yang dikuasai Taliban, tidak tampak perempuan berkeliaran di luar. Mereka semua dipenjara di rumah," ucap Salima Mazari.
Pada penutupnya, Salima Mazari menegaskan bahwa Taliban acap kali menunjukan sikap teror kepada perempuan.
"Kami akan menilai berdasarkan pilihan yang dibuatnya dan tindakan ketimbang kata-katanya, yakni sikapnya pada kemanusiaan dan hak anak perempuan untuk menerima pendidikan," tutur Salima Mazari.
Sementara itu, juru bicara Taliban Mohammed Naeem mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup terisolasi.
Naeem juga menegaskan, Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas, serta kebabasan berkespresi dalam hukum syariat Islam.
"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai masalah," kata Neem dalam wawancara bersama Al Jazeera.***