Takut Dijadikan Budak Seks Taliban, 5 Perempuan Syiah Terjebak di Luar Bandara Kabul Afghanistan

- 21 Agustus 2021, 19:16 WIB
Satu keluarga Syiah dengan 5 orang perempuan tertahan di bandara Kabul untuk evakuasi.
Satu keluarga Syiah dengan 5 orang perempuan tertahan di bandara Kabul untuk evakuasi. /Daily Mail
 
PR BEKASI - Sebuah keluarga yang terdiri dari lima orang perempuan dan satu orang laki-laki dilaporkan tertahan di luar bandar udara Kabul, Afghanistan.

Satu keluarga tersebut tertahan untuk evakuasi lantaran tidak memiliki paspor ataupun visa.

Menurut keterangan informasi yang diperoleh, satu keluarga tersebut beretnis Hazara dan kelompok Syiah yang minoritas di Afghanistan.
 
Baca Juga: Tampil dengan Outfit Trendy, Generasi Milenial Taliban Afghanistan Akui Adopsi Cara Berpakaian Barat

Adapun satu keluarga tersebut diketahui tinggal di Hazarajat sekitar pegunungan Hindu Kush.

Anak bungsu dari keluarga itu Aaina Sheikh (15 tahun) mengatakan Taliban telah membakar rumah mereka.

"Sampai Minggu lalu, kami hidup bahagia di rumah kami. Kemudian, Taliban datang dan membakarnya rata dengan tanah," tuturnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
 
Baca Juga: Pemerintah Berhasil Jemput Puluhan WNI yang Terjebak di Afghanistan, Guru Besar UI: Ini Tanggung Jawab Negara

Aaina mengatakan, mereka disuruh orang tuanya evakuasi ke luar negeri karena khawatir dijadikan budak seks oleh Taliban.

"Orang tua kami menyuruh kami pergi karena mereka mengkhawatirkan nyawa kami," ucapnya.

Pasalnya, ungkap Aaina, orang tua mereka mengatakan bahwa suku Hazara memiliki sejarah kelam dengan Taliban di masa lalu.
 
Baca Juga: Taliban Berkuasa, Malala Yousafzai Desak Pemimpin Dunia Lindungi Hak Perempuan Afghanistan

"Kami terlalu muda untuk ingat Taliban, tapi orang tua kami mengingatkan jika Taliban banyak membunuh orang-orang Hazara di masa lalu," katanya.

Meskipun tidak memiliki paspor, mereka mengharapkan adanya keajaiban agar dapat evakuasi ke luar negeri.

"Kami ingin pergi ke Amerika, kami tidak bisa tinggal di sini dengan aman," katanya.
 
Baca Juga: Gunakan Pesawat TNI AU, 26 WNI Berhasil Dievakuasi dari Afghanistan

Aiina dan kelima saudaranya tertahan di luar bandara Kabul hampir satu Minggu, yakni pada 15 Agustus 2021 lalu.

Adapun orang tua mereka, ungkap Aaina, telah memberikan seluruh tabungan agar anak-anaknya dapat evakuasi.

"Kami diberi bekal uang, tapi kami tidak tahu dapat bertahan berapa lama dengan uang ini," ujarnya.
 
Baca Juga: Facebook, Twitter, dan LinkedIn Amankan Akun Warga Afghanistan dari Buruan Kelompok Taliban

Di sisi lain, juru bicara Taliban Mohammed Naeem mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup terisolasi.

Naeem juga menegaskan, Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas, serta kebabasan berkespresi dalam hukum syariat Islam.

"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai masalah," kata Neem dalam wawancara bersama Al Jazeera.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x