China Dituduh Halangi AS Selidiki Asal-usul Covid-19, Joe Biden Murka: Dunia Layak Mendapatkan Jawaban

- 28 Agustus 2021, 17:54 WIB
 Presiden AS, Joe Biden mengkritik China halangi AS untuk menyelidiki asal-usul virus Covid-19.
Presiden AS, Joe Biden mengkritik China halangi AS untuk menyelidiki asal-usul virus Covid-19. /REUTERS

PR BEKASI – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menegur China karena menghalangi penyelidikan AS tentang asal-usul virus Covid-19.

Joe Biden mengungkapkan bahwa AS tidak dapat mencapai kesimpulan tegas karena keengganan China untuk bekerja sama meskipun mereka membantah telah menghalangi penyelidikan.

Hal tersebut dikatakan Joe Biden dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 27 Agustus 2021 tak lama setelah Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (IC) merilis ringkasan laporan yang tidak dirahasiakan.

Baca Juga: Anggota DPR Amerika Klaim Taliban Kuasai Perangkat Biometrik Tentara Sekutu, Desak Joe Biden Mundur

“Dunia layak mendapat jawaban, dan saya tidak akan beristirahat sampai kita mendapatkannya,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Print, Sabtu, 28 Agustus 2021.

“Negara yang bertanggung jawab tidak melalaikan tanggung jawab semacam ini ke seluruh dunia,” tambahnya.

IC dalam laporannya mengatakan bahwa Covid-19 tidak diciptakan sebagai senjata biologis dan mengatakan para pejabat China tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang wabah itu.

Baca Juga: 13 Tentara AS Tewas dalam Serangan Bom di Afganistan, Joe Biden Siap Balas Dendam Pada ISIS

Akan tetapi, para intelijen di IC terbagi tentang bagaimana Covid-19 menginfeksi manusia dan menyebar ke seluruh dunia.

Empat intelijen IC dengan keyakinan rendah mengatakan bahwa wabah itu kemungkinan terkait dengan paparan hewan yang terinfeksi.

Teori ini adalah yang paling banyak didukung oleh para ilmuwan, termasuk Anthony Fauci, yang menasehati Joe Biden tentang Covid-19.

Baca Juga: Fakta ISIS-K, Kelompok yang Diduga Joe Biden Dalang di Balik Serangan Bom Bunuh Diri di Afghanistan

Sementara seorang intelijen IC lainnya menilai dengan keyakinan sedang bahwa wabah itu terkait dengan laboratorium penelitian di China.

Pada beberapa bulan yang lalu, dua komponen mendukung teori hewan sementara satu mendukung teori laboratorium.

Kedutaan Besar China di AS menyatakan kecaman keras atas pernyataan Gedung Putih, dan sekali lagi menyerukan penyelidikan terhadap situs pertahanan biologis AS, Fort Detrick.

Baca Juga: 12 Tentara AS Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Luar Bandara Kabul, Joe Biden: Kami Tidak Akan Memaafkan

“Laporan AS tidak menghasilkan jawaban yang diinginkan AS dan melanjutkan upaya seperti itu juga akan sia-sia, karena subjeknya sama sekali tidak ada dan anti-sains," kata pernyataan China.

"Laporan oleh komunitas intelijen didasarkan pada praduga bersalah di pihak China, dan itu hanya untuk mengkambinghitamkan China," tambah pernyataan itu.

Analis di lembaga AS lainnya tidak dapat menggabungkan kedua teori asal tanpa informasi lebih lanjut, termasuk beberapa yang berpikir keduanya sama-sama mungkin.

Baca Juga: Buka Suara Terkait Konflik Dd Afghanistan, Joe Biden: Jadi Evakuasi Tercepat dalam Sejarah Bagi AS

Untuk mencapai kesimpulan dengan keyakinan yang lebih tinggi, komunitas intelijen mengatakan akan membutuhkan lebih banyak kerja sama dari China, yang katanya terus menghambat upaya global.

“China terus menghalangi penyelidikan global, menolak berbagi informasi dan menyalahkan negara lain, termasuk AS,” kata ringkasan itu.

“Tindakan ini mencerminkan, sebagian, ketidakpastian pemerintah China sendiri tentang ke mana arah penyelidikan serta frustrasinya masyarakat internasional menggunakan masalah ini untuk memberikan tekanan politik pada China,” tambah ringkasan itu.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: The Print


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x