Network
PR BEKASI – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden telah mendapatkan julukan baru sebagai "pengecut" setelah bari-baru ini memilih keluar dari konferensi pers dan menolak menjawab pertanyaan terkait Afghanistan.
Diketahui, pada Selasa, 31 Agustus 2021, Joe Biden dengan tegas menolak kritik atas keputusannya untuk tetap berpegang pada tenggat waktu untuk menarik seluruh pasukan AS dari Afghanistan minggu ini.
Hal tersebut kemudian menjadi sebuah langkah yang menyebabkan hingga 200 orang AS di negara itu bersama dengan ribuan warga Afghanistan yang bersekutu dengan AS.
Baca Juga: Tak Hanya Tarik Pasukan dari Afghanistan, Joe Biden Juga Akan Beri Bantuan Dana untuk Taliban
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Joe Biden menawarkan pembelaan menyeluruh atas penanganannya atas penarikan pasukan dari Afghanistan.
Dirinya mengatakan bahwa dia mewarisi situasi yang tidak stabil dari pendahulunya, Donald Trump dari Partai Republik, dan bahwa perang 20 tahun seharusnya telah berakhir sejak lama.
Namun kepergiannya dari konferensi pers mengundang lebih banyak kritik karena dia tidak menjawab pertanyaan apa pun.
Baca Juga: Percakapan Ashraf Ghani dan Joe Biden Bocor, Strategi Militer Tak Terwujud hingga Taliban Kuasai Afghanistan
Setelah menyelesaikan pidatonya, Joe Biden berbalik dari podium sebelum berbalik sebentar untuk mengambil maskernya.
Seorang warganet Twitter mengatakan bahwa hal yang dilakukan Joe Biden tersebut sangat tidak pantas dan layaknya anak sepuluh tahun yang sedang marah.
"Joe Biden mengatakan beberapa patah kata lalu berbalik dan berjalan pergi seperti anak berusia sepuluh tahun. Dia menolak menjawab pertanyaan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 2 September 2021.
Baca Juga: Joe Biden Tidur Saat Diajak Ngobrol Soal Kesepakatan Nuklir Iran oleh PM Israel
Yang lain menambahkan: "Sepertinya Joe Biden telah mengambil satu halaman dari buku pedoman Donald Trump. Dia memberikan pidato, lalu pergi, mengabaikan pertanyaan dari Pers."
Orang ketiga berkata: "Joe Biden sangat pengecut. Ketika ditanya oleh pers bahwa dia tahu dia tidak bisa menjawab, dia menutup bukunya dan pergi begitu saja. Presiden macam apa yang melakukan itu?"
Penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang dilakukan Joe Biden telah menuai kritik tajam dari Partai Republik dan Partai Demokrat sendiri serta sekutu asing.
Baca Juga: Kekeh Tarik Pasukan AS dari Afghanistan, Joe Biden Disebut Beri Sinyal Fatal soal Kebangkitan China
Hal tersebut telah berpengaruh pada menurunnya peringkat kepuasan masyarakat pada kepemimpinannya dan menimbulkan pertanyaan tentang penilaiannya.
Nasib warga AS dan Afghanistan yang tidak bisa mendapatkan penerbangan terakhir AS dari Bandara Kabul minggu ini setelah Taliban mengambil alih ibu kota tetap menjadi perhatian utama.
“Kami percaya 100 hingga 200 orang AS tetap berada di Afghanistan dengan beberapa niat untuk pergi," kata Joe Biden.
Baca Juga: 12 Tentara AS Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Luar Bandara Kabul, Joe Biden: Kami Tidak Akan Memaafkan
Dia mengatakan sebagian besar dari mereka yang tetap tinggal adalah warga negara ganda dan penduduk lama yang sebelumnya telah memutuskan untuk tinggal.
Joe Biden menambahkan bahwa AS bertekad untuk mengeluarkan mereka jika mereka ingin pergi.
Banyak anggota parlemen telah meminta Joe Biden untuk memperpanjang batas waktu penarikan pasukan AS lebih dari 31 Agustus 2021 untuk memungkinkan lebih banyak orang AS dan Afghanistan melarikan diri.
Dia mengatakan itu bukan tenggat waktu yang sewenang-wenang, dan berpegang teguh pada itu bertujuan untuk menyelamatkan nyawa.***
