Jepang dan Vietnam Tandatangani Kesepakatan Transfer Pertahanan di Tengah Kekhawatiran China

- 12 September 2021, 14:45 WIB
Ilustrasi. Bendera Vietnam
Ilustrasi. Bendera Vietnam /Pexel

Dia juga mengatakan China dan Vietnam harus menahan diri dari tindakan sepihak terkait Laut China Selatan yang dapat memperumit situasi dan memperbesar perbedaan pendapat.

Vietnam memiliki sengketa teritorial dengan Cina atas kelompok pulau Spratly dan Paracel di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: 2 Atlet Afghanistan Berhasil Dievakuasi dari Kabul, Ikuti Tokyo Paralympic 2020 di Jepang

Dalam referensi terselubung terhadap tindakan China yang semakin tegas di perairan yang disengketakan, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa Kishi dan Giang sepakat tentang pentingnya menjaga kebebasan navigasi dan penerbangan di kawasan Indo-Pasifik, serta kerja sama di berbagai bidang pertahanan termasuk keamanan siber.

Kementerian mengatakan bahwa Kishi menyatakan penentangan kuat Jepang terhadap 'setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan paksaan atau kegiatan apa pun yang meningkatkan ketegangan'.

Jepang dan China juga terlibat dalam perselisihan teritorial dengan Tokyo secara teratur, memprotes kehadiran penjaga pantai China di Laut China Timur dekat pulau Senkaku yang dikuasai Jepang, yang juga diklaim oleh Beijing dan disebut Diaoyu.

Baca Juga: Jepang Tunda Penggunaan Vaksin Covid-19 Moderna, Kembali Temukan Kontaminasi Zat Asing

Para pejabat Jepang mengatakan kapal-kapal China secara rutin melanggar perairan teritorial Jepang di sekitar pulau-pulau itu, terkadang mengancam kapal-kapal penangkap ikan.

Vietnam adalah negara ke-11, dimana Jepang telah menandatangani perjanjian transfer peralatan dan teknologi pertahanan.

Tokyo ingin memperluas kerja sama militer di luar sekutu lamanya, Amerika Serikat, dan telah menandatangani perjanjian serupa dengan Inggris, Australia, Filipina, dan Indonesia.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x