India Sita Heroin Senilai Rp38 Triliun dari Afghanistan di Tengah Pengambilalihan Taliban

- 21 September 2021, 17:55 WIB
India menyita tiga ton heroin yang dikirim dalam dua buah kontainer dari Afghanistan di tengah pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan oleh Taliban pada bulan lalu.
India menyita tiga ton heroin yang dikirim dalam dua buah kontainer dari Afghanistan di tengah pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan oleh Taliban pada bulan lalu. /Reuters

 

PR BEKASI – Para pejabat India mengatakan mereka menyita hampir tiga ton heroin yang berasal dari Afghanistan senilai sekitar 200 miliar rupee atau senilai Rp38.7 triliun.

Penyitaan tiga ton heroin tersebut terjadi di tengah kekacauan menyusul pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan oleh Taliban pada bulan lalu.

Heroin yang berada dalam dua kontainer tersebut disita oleh Badan Anti-Penyelundupan Utama India dan Direktorat Intelijen Pendapatan (DRI) di Pelabuhan Mundra di negara bagian Gujarat barat pada Rabu, 15 September 2021 lalu.

Menurut seorang pejabat Gujarat yang Namanya disamarkan, penyitaan tersebut dilakukan setelah menerima intelijen bahwa mereka berisi narkotika.

Baca Juga: Serangan Anti-Kristen di India Semakin Sering Terjadi, Ekstremis Hindu Diduga Pelakunya

Lebih dari 2.988 kilogram heroin ditemukan dalam salah satu pengangkutan terbesar di India hingga saat ini.

“Dua orang telah ditangkap sehubungan dengan penangkapan itu dan penyelidikan sedang berlangsung,” kata pejabat di Gujarat yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Selasa, 21 September 2021.

Pejabat itu menambahkan bahwa kontainer berisi heroin tersebut diketahui diimpor dari Afghanistan oleh sebuah perusahaan di kota pesisir selatan Vijayawada.

“Investigasi yang dilakukan sejauh ini juga mengungkapkan keterlibatan warga negara Afghanistan yang sedang diselidiki,” kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Istri Ketua Partai Besar Tewas Terbunuh dalam Serangan Kawanan Monyet di India

Sampai artikel ini dibuat, pejabat DRI masih menolak berkomentar terkait penyitaan dua kontainer heroin tersebut.

“Heroij itu rencananya akan dikirim menuju ke New Delhi dan dua orang yang ditangkap itu telah meminta izin ekspor-impor berdasarkan alamat rumah di kota selatan Vijayawada, kata polisi di Vijayawada dalam sebuah pernyataan, Senin, 20 September 2021.

Pejabat Gujarat menambahkan bahwa heroin yang disita tersebut diketahui telah berbentuk setengah jadi dan dikirim dari Afghanistan lewat Pelabuhan Bandar Abbas di Iran ke Mundra.

“Itu masih barang setengah jadi, namun tes forensik mengkonfirmasi adanya heroin,” kata pejabat itu.

Baca Juga: Guru di Desa Terpencil India, Sulap Dinding Jadi Papan Tulis dan Jalanan Jadi Ruang Kelas

Afghanistan sendiri dikenal sebagai negara pemasok narkotika illegal terbesar di dunia, salah satunya opium dan heroin.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Narkoba dan Kejahatan dari PBB (UNODC) Cesar Gudes.

"Taliban telah mengandalkan opium Afghanistan sebagai salah satu sumber pendapatan utama mereka," kata Cesar Gudes.

Menurut laporan UNODC, Taliban memproduksi opium sebesar 9.900 tin yang senilai dengan 1.4 miliar dolar AS atau Rp20 triliun.

Akan tetapi, sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, Taliban mengatakan pihaknya berencana untuk melarang perdagangan narkotika, tanpa memberikan rincian tentang caranya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x