Gunung Berapi Cumbre Vieja Muntahkan Lahar Panas di Pulau La Palma, Bandara Tutup dan Ekonomi Terancam Krisis

- 27 September 2021, 17:53 WIB
Lahar dan asap membumbung setelah letusan gunung berapi di Pulau Canary La Palma, di El Paso, Spanyol.
Lahar dan asap membumbung setelah letusan gunung berapi di Pulau Canary La Palma, di El Paso, Spanyol. /REUTERS/Jon Nazca

PR BEKASI - Bandara di La Palma, Spanyol setelah ledakan gunung berapi memuntahkan lahar panas merah tinggi ke udara pada Sabtu, 25 September 2021.

Akibatnya memaksa pulau kecil Spanyol tersebut untuk menutup bandaranya dan menyebabkan antrian panjang untuk kapal-kapal dari pulau tersebut.

Gunung berapi Cumbre Vieja yang mulai meletus pada Minggu lalu, telah memasuki fase ledakan baru.

Baca Juga: Video Viral Detik-detik Semburan Lava Cumbre Vieja di Spanyol Membakar Pemukiman Warga, 6.000 Orang Mengungsi

Institut Vulkanologi Kepulauan Canary, Involcan, mengatakan bahwa lubang emisi baru yang telah dibuka berada di sebelah barat lubang utama.

Sementara Institut Geografis dan Pertambangan nasional mengatakan bahwa hasil gambar dari drone-nya menunjukkan kerucut gunung berapi telah pecah.

"Bukan hal yang aneh dalam jenis letusan ini bahwa kerucut gunung berapi retak. Sebuah kawah terbentuk yang tidak menopang beratnya sendiri dan kerucut itu pecah," kata Miguel Angel Morcuende selaku direktur komite respons gunung berapi Pevolca, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Gunung Berapi Cumbre Vieja di Spanyol Meletus, Ratusan Rumah Rusak dan Ribuan Warga Dievakuasi

"Perpecahan parsial ini terjadi hanya dalam semalam," tambahnya.

Morcuende mengatakan bahwa evakuasi yang saat ini dilakukan, dan akan dipertahankan selama 24 jam lagi sebagai tindakan pencegahan.

Sementara Gunung berapi Cumbre Vieja telah memuntahkan ribuan ton lahar, menghancurkan ratusan rumah dan memaksa evakuasi hampir 6.000 orang sejak mulai meletusnya pada Minggu lalu.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Spanyol Berpotensi Dilanda Tsunami Mematikan di Masa Mendatang

La Palma yang memiliki populasi lebih dari 83.000 jiwa, merupakan salah satu kepulauan yang membentuk Kepulauan Canary di Atlantik.

Operator bandara Spanyol Aena (AENA.MC) mengatakan bahwa bandara di pulau tersebut telah ditutup.

"Bandara La Palma tidak beroperasi karena akumulasi abu. Tugas pembersihan telah dimulai, tetapi situasinya dapat berubah sewaktu-waktu," katanya.

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Paseo del Prado dan Taman Retiro di Spanyol Sebagai Situs Warisan Dunia

Sementara di pelabuhan La Palma terjadi antrian panjang, ketika orang-orang yang beberapa penerbangannya telah dibatalkan.

Mereka mencoba untuk menggunakan transportasi lain dengan mendapatkan kapal feri dari pulau tersebut.

"Saya akan ke Barcelona. Tapi karena kami tidak bisa terbang, kami naik feri ke Los Cristianos (di pulau Tenerife) dan dari sana kami akan pergi ke bandara dan terbang ke Barcelona," kata Carlos Garcia.

Baca Juga: Euro 2020: Spanyol Keok di Hadapan Italia, Sergio Busquets Sombongkan Kedigdayaan Tim Matador

Sementara pihak berwenang mengatakan bahwa orang-orang yang dievakuasi dari tiga kota tidak akan dapat kembali ke rumah mereka untuk mengambil barang-barang mereka karena evolusi darurat gunung berapi.

Tidak ada korban jiwa atau cedera serius yang dilaporkan dalam letusan gunung berapi tersebut.

Namun, sekitar 15 persen dari tanaman pisang, yang sangat penting secara ekonomi di pulau itu dapat terancam.

Hal tersebut juga akan berdampak pada ekonomi dari ribuan pekerjaan di sana.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x