Network
PR BEKASI - Putri Mako dari Kekaisaran Jepang akan menikah dengan Kei Komuro, seorang pria dari kalangan rakyat jelata.
Tak seperti kisah dongeng, Putri Mako harus rela melepas status kebangsawanan Jepang demi menikahi Kei Komuro.
Pasalnya, Putri Mako harus menaati aturan Hukum Rumah Tangga Kekaisaran Jepang yang berlaku sejak 1945.
Baca Juga: Profil dan Fakta Menarik Kei Komuro, Calon Suami Putri Mako Jepang yang Berasal dari Kalangan Rakyat Jelata
Dalam aturan tersebut, seorang perempuan dari keluarga kekaisaran tidak mempunyai hak suksesi atas takhta krisan Jepang.
Dia juga harus meninggalkan keluarga kekaisaran, termasuk melepas status kebangsawanan dan uang tunjangan, apabila menikah dengan rakyat jelata.
Oleh karena itu, setelah menikahi Kei Komuro, Putri Mako akan mendaftarkan pernikahannya ke lembaga negara, sebagaimana prosedur yang dilakukan rakyat jelata pada umumnya.
Baca Juga: Putri Mako dari Jepang Lepas Status Bangsawan demi Cinta, Rela Bayar Rp19 Miliar untuk Dinikahi Rakyat Jelata
Setelah melepas status kebangsawanannya, Putri Mako juga harus mulai membuat paspor apabila ingin berpergian ke luar negeri.
Diketahui, Putri Mako bukanlah satu-satunya perempuan dari keluarga kekaisaran yang rela melepas status bangsawan demi menikah dengan rakyat jelata.
Bibinya, Putri Nori yang kini bernama Sayako Kuroda juga meninggalkan keluarga kekaisaran Jepang setelah menikah dengan Yoshiki Kuroda, seorang pejabat perencanaan kota di Tokyo.
Baca Juga: Putri Mako Akan Segera Menikah Oktober Mendatang, Rela Lepas Status Kerajaan Demi Menikah dengan Rakyat Biasa
Sebelumn menikah, Putri Nori bahkan belajar hal-hal yang biasa dilakukan rakyat jelata, termasuk mengemudikan mobil dan cara berbelanja di supermarket.
Oleh karena itu, Putri Mako dipastikan akan melakukan hal yang serupa seperti Putri Nori.
Selain Putri Mako dan Putri Nori, Putri Suga juga menikahi rakyat jelata.
Bahkan, Putri Suga bekerja sebagai konsultan di toko Seibu Pisa yang terletak di Tokyo Prince Hotel.***
