Komet Sebesar Jarak Depok-Pelabuhan Ratu Sedang Meluncur ke Tata Surya

- 4 Oktober 2021, 16:37 WIB
Para ilmuwan melaporkan sebuah komet terbesar yang pernah terlihat sedang meluncur menuju Galaksi Bima Sakti.
Para ilmuwan melaporkan sebuah komet terbesar yang pernah terlihat sedang meluncur menuju Galaksi Bima Sakti. /REUTERS/Darrin Zammit Lupi

PR BEKASI – Para ilmuwan melaporkan bahwa sebuah komet sedang meluncur menuju ke Galaksi Bima Sakti.

Komet yang dinamai Bernardinelli-Bernstein tersebut dipercaya oleh para ilmuwan bisa menjadi komet terbesar yang pernah terlihat.

Diketahui, Komet Bernardinelli-Bernstein pertama kali ditemukan setelah para astronom mengumumkan bahwa mereka telah melihatnya di tepi luar Tata Surya pada Juni 2021 lalu.

Baca Juga: Profesor Harvard Klaim Komet yang Melintasi Bumi pada 2017 Merupakan Bukti Nyata Adanya Alien

Komet tersebut diperkirakan memiliki diameter 60 hingga 120 mil yang juga dikatakan sebagai komet terbesar yang pernah terlihat.

Jika komet selebar perkiraan puncaknya maka hampir bisa membentang dari Depok ke Pelabuhan Ratu.

Sebaliknya, Komet Halley, yang bisa dibilang komet paling terkenal di Galaksi Bima Sakti hanya memiliki lebar 3.5 mil.

Baca Juga: Fenomena Alam Cantik, Komet Neowise Bisa Dilihat Sempurna Petang Ini

Profesor Gary Bernstein dari University Pennsylvania, Amerika Serikat mengatakan sangat gembira dengan penemuan Komet Bernardinelli-Bernstein.

"Kami memiliki hak istimewa untuk menemukan mungkin komet terbesar yang pernah dilihat atau setidaknya lebih besar dari yang dipelajari dengan baik,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 4 September 2021.

Profesor Bernstein juga menambahkan bahwa komet tersebut belum pernah mengunjungi Tata Surya sejak jutaan tahun lalu.

Baca Juga: Disebut Terjadi oleh Kebakaran hingga Komet, Berikut 10 Prediksi Hari Akhir Dunia yang Telah Meleset

“Kami menangkapnya cukup awal bagi orang untuk melihatnya berkembang saat mendekat dan pemanasan. Ia belum pernah mengunjungi Tata Surya selama lebih dari tiga juta tahun," tambahnya.

Meskipun komet tersebut memiliki ukuran yang sangat besar, tetapi para ilmuwan menekankan komet itu tidak akan menimbulkan ancaman bagi kehidupan di Bumi.

The New York Post melaporkan bahwa Komet Bernardinelli-Bernstein akan melewati Matahari paling cepat pada 2031 dan melakukannya pada jarak 10.71 unit astronomi.

Baca Juga: Selain Asteroid, Ini Penampak Komet 'Cantik' Swan yang Bisa Dinikmati di Bulan Mei

Sementara Komet Bernardinelli-Bernstein pertama kali ditemukan pada Juni 2021, para astronom telah menghabiskan enam tahun terakhir mempelajari objek tersebut.

Komet itu berasal dari Awan Oort, yang menurut Independent merupakan kumpulan benda kosmik yang terdiri dari debu.

Awalnya, para ahli tidak dapat mengidentifikasi ekor atau koma yang biasanya menyertai komet.

Setelah tiga tahun, para ilmuwan akhirnya dapat menunjukkan ekornya dan oleh karena itu memastikan bahwa itu adalah komet.

Baca Juga: NASA Deteksi Asteroid Raksasa Meluncur Dekati Bumi Minggu Depan, Siap-siap Bencana Dahsyat?

Namun, para ilmuwan mengklaim tidak mungkin melihat objek tersebut dengan mata telanjang.

Sebagai gantinya, astrolog amatir pemula perlu menggunakan teleskop untuk melihat objek tersebut.

Sementara orang perlu melihat ke bawah lensa untuk melihat komet, komet itu diyakini tidak pernah dilihat oleh manusia lain.

Komet itu sendiri diperkirakan telah ada sebelum keberadaan umat manusia.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x