PR BEKASI - Seorang remaja asal California bernama Alexander Naville memesan pil yang ia pikir oxycodone, atau obat penahan nyeri di aplikasi media sosial Snapchat.
Namun hanya beberapa hari setelah meminum pil tersebut, Alexander mendapat perawatan untuk penyalahgunaan narkoba.
Ibunya, Amy Neville mengatakan pil yang ia terima ternyata palsu dan dicampur dengan kandungan fentanil.
Baca Juga: Susul Twitter, Kini Giliran Snapchat Hapus Akun Donald Trump
"Alexander meminum satu pil yang membunuhnya karena mengandung fentanil yang bisa membunuhnya dan empat orang lainnya," katanya kepada program radio PM milik ABC dikutip Pikiranrkayat-Bekasi.com dari ABC.
Fentanil adalah opioid sintetik yang telah dimasukkan ke dalam obat terlarang yang butuh resep dengan kekuatan seratus kali dari morfin.
Alexander, yang kini masih berusia 14 tahun, ditemukan meninggal di kamar tidurnya.