NASA Keluarkan Peringatan Kiamat, Atmosfer Bumi Jadi Penyebabnya

- 12 November 2021, 14:32 WIB
Peringatan kiamat dikeluarkan oleh NASA akibat mesosfer Bumi yang mendingin.
Peringatan kiamat dikeluarkan oleh NASA akibat mesosfer Bumi yang mendingin. /REUTERS

PR BEKASI – NASA mengeluarkan peringatan kiamat setelah membuat penemuan mengejutkan tentang keadaan atmosfer Bumi.

Menurut data gabungan dari tiga satelit NASA, mesosfer Bumi telah mendingin dan menyusut dengan kecepatan sekitar 500 kaki hingga 650 kaki per tahun selama 30 tahun terakhir.

Mesosfer membentang antara 30 dan 50 mil di atas permukaan planet dan jauh lebih tipis daripada lapisan atmosfer tempat kita tinggal, troposfer.

Baca Juga: Mengaku Berasal dari Mars, Bocah Ini Sebut Lahir ke Bumi Demi Selamatkan Manusia dari Kehancuran

Para ilmuwan telah menghubungkan fenomena yang mengkhawatirkan ini sebagai kiamat, kecuali ada sesuatu yang dilakukan untuk mencegah perubahan iklim memburuk

James Russell, rekan penulis studi dan ilmuwan atmosfer di Universitas Hampton di Virginia, mengatakan dekat permukaan bumi, atmosfer sangat tebal.

"Karbon dioksida memerangkap panas seperti selimut yang memerangkap panas tubuh Anda dan membuat Anda tetap hangat," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 12 November 2021.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Intai Dunia, Astronot Lihat Bumi Semakin Hancur dari Luar Angkasa

Penemuan ini mengkhawatirkan karena menunjukkan bahwa lebih banyak panas dari permukaan menuju ke bagian atas atmosfer.

Sesampai di sana, setiap panas yang ditangkap oleh molekul karbon dioksida (CO2) hilang ke ruang angkasa, menyebabkan udara menjadi dingin dan berkontraksi.

Kemudian, peningkatan CO2, yang sangat efisien dalam menyerap panas, berarti lebih banyak panas yang hilang ke ruang angkasa.

Baca Juga: Bumi Dihantam Badai Matahari Sejak Senin, Jaringan Listrik hingga Sinyal Radio Terganggu

NASA menyamakan efeknya dengan balon yang menyusut saat dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

Ini bukan satu-satunya penemuan atmosfer yang dikhawatirkan dapat memicu kiamat oleh para ilmuwan.

Menurut sebuah laporan baru yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, bagian bawah atmosfer planet telah meningkat hingga 200 kaki per-tahun dalam 20 tahun terakhir.

Baca Juga: Tanpa Disadari, Bumi Baru Saja Terhindar dari Hantaman Asteroid Minggu Lalu

Para peneliti di Universitas Toronto di Kanada telah membuat penemuan di troposfer, yang merupakan lapisan terendah dari gelembung udara pelindung Bumi.

Troposfer adalah elemen kunci untuk mempertahankan kehidupan di Bumi karena menampung oksigen yang kita hirup dan sekitar 85 persen massa atmosfer secara keseluruhan.

Ini juga merupakan atmosfer kemudian di mana sebagian besar cuaca terjadi, awan terbentuk, dan siklus air menurunkan hujan dan salju.

Baca Juga: Para Ilmuwan Terkejut Temukan Dunia Baru di Inti Dalam Bumi

Namun, tampaknya perubahan iklim yang terjadi karena aktivitas manusia juga berdampak pada bagian atmosfer ini.

Biasanya, troposfer paling hangat di dekat permukaan bumi dan merkuri turun dari termometer yang lebih tinggi, sampai menyentuh stratosfer.

Stratosfer adalah rumah bagi lapisan ozon, yang memerangkap panas dan menyebabkan suhu naik lagi.

Baca Juga: Rotasi Bumi Melambat Pada Tahun Ini, Para Ilmuwan Kebingungan karena Harus Kejar Ketertinggalan

Tetapi para ilmuwan khawatir bahwa perubahan iklim dan efek rumah kaca menggeser keseimbangan suhu lebih tinggi di troposfer.

Menurut Jane Liu, seorang ilmuwan atmosfer di Universitas Toronto, letusan gunung berapi dan angin topan dapat mempengaruhi ketinggian troposfer.

"Tetapi dalam jangka panjang, dua faktor terpenting adalah suhu troposfer dan suhu stratosfer," katanya.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Bali, Tiga Warga Meninggal Dunia dan Tujuh Lainnya Luka Berat

Pembakaran bahan bakar fosil yang tidak terkendali sejak awal revolusi industri telah menyebabkan suhu global naik pada tingkat yang mengkhawatirkan.

NASA memperkirakan Bumi telah menghangat sedikit lebih dari 1 celsius sejak 1880 dan banyak proyeksi menunjukkan perubahan iklim akan terus berlanjut hingga menyebabkan kiamat kecuali ada sesuatu untuk mencegahnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x