AS Dituduh Dukung Kemerdekaan Taiwan, China Peringatkan Joe Biden: Jangan Ikut Campur

- 15 November 2021, 18:22 WIB
Presiden China, Xi Jinping (kanan) mengeluarkan peringatan keras terhadap Presiden AS (kanan), Joe Biden untuk tidak ikut campur lebih dalam terhadap urusan Taiwan.
Presiden China, Xi Jinping (kanan) mengeluarkan peringatan keras terhadap Presiden AS (kanan), Joe Biden untuk tidak ikut campur lebih dalam terhadap urusan Taiwan. /REUTERS

PR BEKASI – China telah mengeluarkan peringatan keras kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden untuk tidak ikut campur dalam urusan Taiwan.

Peringatan keras tersebut datang menjelang dilaksanakannya pertemuan antara Joe Biden, dan Presiden China, Xi Jinping.

Diketahui, China mengklaim bahwa pulau itu adalah wilayah berdaulat, sedangkan Taiwan mengklaimnya sebagai negara merdeka.

Baca Juga: Xi Jinping Kirim Surat untuk Mahmoud Abbas, Ucapkan Selamat dan Sampaikan Dukungan China untuk Palestina

AS tidak secara resmi mengakui Taiwan, namun, ia memiliki undang-undang yang menyatakan akan melindungi integritas wilayah tersebut.

Ketika ketegangan meningkat di kawasan Indo-Pasifik, upaya telah dilakukan oleh kedua Presiden untuk mengurangi ketegangan melalui panggilan telepon.

Namun China tetap bersikeras bahwa mereka akan merebut kembali Taiwan ke dalam wilayahnya.

Baca Juga: 48 WNA Asal China dan Vietnam Dibekuk Polisi di Jakarta, Terlibat Kasus Kejahatan Telepon

China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, dengan Xi Jinping bersumpah berulang kali untuk merebutnya kembali, termasuk dengan cara perang.

Tentara China diketahui telah menggelar latihan militer di lepas pantai Taiwan pekan lalu ketika pesawat-pesawat tempur China terus menguji pertahanan misalnya.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Sabtu, 13 November 2021 telah memperingatkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken bahwa dukungan terhadap kemerdekaan Taiwan akan merusak perdamaian China-AS.

Baca Juga: Sinopsis Snow Lord Eagle, Drama China yang Dibintangi Xu Kai dan Guli Nazha

Menurut departemen luar negeri AS, Antony Blinken mendesak China untuk terlibat dalam dialog yang berarti untuk menyelesaikan masalah Taiwan secara damai dan dengan cara yang konsisten dengan keinginan dan kepentingan terbaik rakyat di Taiwan.

Joe Biden memprovokasi tanggapan tajam dari China bulan lalu ketika dia mengatakan AS berkomitmen untuk membela Taiwan jika China ingin menyerangnya.

Pernyataan Joe Biden tersebut kemudian memicu kemarahan China dengan Wang Yi mengatakan bahwa Taiwan sebagai urusan dalam negeri China.

Baca Juga: Cek Fakta: Indonesia Dikabarkan Akan Hancurkan China dengan Senjata Nuklir, Benarkah?

“Kami tidak memiliki ruang untuk kompromi” di Taiwan dan Joe Biden harus “berbicara dengan hati-hati tentang masalah ini “agar tidak merusak perdamaian,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 15 November 2021. .

“Jika AS benar-benar ingin menjaga perdamaian maka ia harus dengan jelas menentang setiap gerakan kemerdekaan Taiwan. Terapkan kebijakan Satu China dan berhenti mengirim pernyataan yang salah,” tambahnya.

Sementara itu, media pemerintah China, Global Times mengatakan bahwa AS telah ikut campur terlalu jauh dan menargetkan kepentingan inti China.

Baca Juga: Kekuatan Militer China Semakin Berkembang Pesat, AS Ketar-ketir

Masalah ini menyoroti kekhawatiran AS pada pembangunan militer China yang cepat, yang diperkirakan akan menyamai atau melampaui militer AS di bidang-bidang utama di tahun-tahun mendatang.

Hal tersebut termasuk perang dunia maya, kecerdasan buatan, dan pengembangan rudal hipersonik berkemampuan nuklir.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x