Call of Duty Tampilkan Halaman Al Quran Berlumur Darah Berserakan di Lantai, Pengembang Game Minta Maaf

- 15 November 2021, 16:45 WIB
Pengembang game Call of Duty, Activision mengeluarkan permintaan maaf setelah memasukan adegan halaman Al Quran berlumuran darah di dalam game yang dianggap mempromosikan Islamofobia.
Pengembang game Call of Duty, Activision mengeluarkan permintaan maaf setelah memasukan adegan halaman Al Quran berlumuran darah di dalam game yang dianggap mempromosikan Islamofobia. /Twitter/@Gamer_Snack

PR BEKASI – Pengembang game Call of Duty, Activision mengeluarkan pernyataan maaf setelah mendapat kecaman atas adegan berbau Islamofobia dalam game Call of Duty terbaru.

Diketahui, pada game Call of Duty: Vanguard ada salah satu adegan yang memperlihatkan halaman-halaman Al Quran berserakan di lantai dan beberapa di antaranya berlumuran darah.

Perusahaan yang berbasis di AS itu telah mengeluarkan permintaan maaf dan mengatakan telah menghapus konten halaman Al Quran yang berlumuran darah tersebut dari dalam game.

Baca Juga: Kode Redeem Call of Duty Mobile CODM Terbaru 11 September 2021: Dapatkan Skin dan Senjata Baru di Sini!

Dalam sebuah pernyataan, Activision mengatakan Call of Duty merupakan game yang dibuat untuk semua orang dan golongan.

"Ada konten berbau Islamofobia yang salah dimasukkan minggu lalu, dan sejak itu telah dihapus dari permainan,” bunyi pernyataan Activision, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Senin, 15 November 2021.

“Seharusnya konten itu tidak pernah muncul. Kami sangat meminta maaf. Kami mengambil langkah segera secara internal untuk mengatasi situasi untuk mencegah kejadian seperti itu di masa depan," tambahnya.

Baca Juga: Call Of Duty Modern Warfare 2 Remastered Dikabarkan Akan Rilis Tahun 2020

Meskipun Activision mengaku kejadian ini baru pertama kali terjadi, namun warganet menunjukan bahwa pengembang game tersebut sudah beberapa kali memasukan unsur Islamofobia dalam game Call of Duty.

Sebelumnya, pada salah satu adegan di Call of Duty: Modern Warfare 2 yang dirilis pada 2009, terlihat sebuah kutipan hadits yang berada di kamar mandi.

Hal tersebut menyebabkan pemerintah Turki pada 2017 lalu melakukan boikot terhadap Call of Duty karena dianggap mempromosikan Islamofobia.

Baca Juga: Gempi Kerap Beli Game Online, Gading Marten: Dia ke Gue Suka Bisik-bisik...

Diketahui, konten Islamofobia terbaru di Call of Duty terungkap setelah seorang warganet memposting tangkapan layar di Twitter pada awal minggu lalu.

"Saudara-saudara, saya melihat halaman-halaman Al Qur an di tanah di peta zombie. Saya melihat bahwa itu harus dihapus sebagai sesegera mungkin jika itu benar," kata warganet itu

Sedangkan warganet lain bereaksi dengan menggunakan tagar #NoCallOfDuty yang menyerukan orang lain untuk memboikot game tersebut.

Baca Juga: 10 Game Nintendo Switch Ini Laris Manis di Pasaran, Ada Mario Kart hingga Animal Crossing

Activision juga merilis permintaan maaf di akun Twitter resmi mereka, tetapi hanya di akun khusus wilayah Timur Tengah.

"Seharusnya tidak pernah muncul seperti yang terjadi di [permainan]; kami sangat meminta maaf,” bunyi pernyataan Activision yang ditulis dengan huruf hijaiyah.

Pengembang game Muslim, Rami Ismail menentang unsur Islamofobia yang terdapat dalam game Call of Duty dan menyebutnya sebagai penghinaan terhadap agama.

Baca Juga: Shoji Meguro Luncurkan Pengembangan Game Terbaru Guns Undarkness, Berikut Sinopsisnya

"Jika Anda berpikir agama adalah omong kosong, tidak ada alasan untuk tidak menghormati budaya dan kepercayaan dua miliar orang dalam game untuk aset yang dibuang," katanya.

Dia juga mengakui permintaan maaf untuk penyertaan Al Quran yang sama sekali tidak perlu dan tidak perlu yang bisa dilewati orang.

Namun, warganet lain merasa permintaan maaf itu tidak cukup karena menargetkan demografis tertentu dan bukan populasi Muslim lainnya yang membentuk hampir seperempat dari populasi Muslim. populasi dunia.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x