Sebelumnya, dia melakukan upaya awal yang gagal pada kehamilan dengan embrio pertama dari proses donasi telur.
Baca Juga: Kekalahan Memalukan MU atas Liverpool Bikin Ibu Hamil di Singapura Melahirkan
Terlebih sejak pandemi virus corona yang tiba-tiba melanda, banyak klinik kesuburan ditutup sementara.
Susie Troxler dapat mencoba untuk hamil lagi dengan embrio kedua ketika Institut Kesuburan Carolina dibuka kembali awal tahun ini.
"Jadi 1 Februari lalu, kami melakukan transfer embrio dari embrio terakhir dan ini lah dia (Lily)," katanya.
"Itulah perjalanannya (mendapatkan anak)," sambungnya.
Dia menyampaikan bahwa dirinya memiliki kehamilan yang diberkati, meskipun sangat berisiko tinggi karena usianya.
Baca Juga: Larang Perempuan Afghanistan Jadi Menteri, Taliban: Tugas Mereka Melahirkan
Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists memiliki risiko tinggi bagi wanita yang hamil di usia paruh baya.
"Wanita yang hamil di kemudian hari memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, termasuk preeklamsia dan efek kesehatan lainnya, baik bagi ibu maupun janin," tuturnya.