Network
PR BEKASI - Pernahkan membayangkan kalau kotoran dijadikan sebagai sumber energi? Ternyata ada penelitian terkait hal itu dengan hasil kotoran manusia, ayam, dan kalkun bisa menjadi sumber bahan bakar.
Para ilmuwan dari Universitas Ben-Gurion di Israel baru-baru ini mendirikan toilet lapangan dalam rangka menguji efektivitas kotoran manusia untuk menjadi sumber energi.
Penelitian tersebut dimulai dari kotoran unggas, kemudian eksperimen dilanjutkan menggunakan kotoran manusia, yang dipanaskan dalam autoklaf untuk menetralisir kuman lalu digiling dalam bentuk kering.
Baca Juga: Drama Ikatan Cinta 27 November 2021: Nyaris Masuk Perangkap Al dan Mama Sarah, Iqbal Seret Elsa
Setelah menjadi bubuk, para peneliti mencampurnya dengan air, membuat batch kecil, dan kemudian dimasukkan ke dalam sembilan reaktor lab 50 mililiter.
Reaktor tersebut telah dirancang sedemikian rupa agar bisa bekerja di bawah suhu dan tekanan tinggi. Kemudian, mereka mulai mengolah semua itu.
Dalam penelitiannya, mereka menggunakan resep dan suhu yang berbeda untuk melihat bagaimana kotoran akan diolah.
Baca Juga: 15 Link Twibbon HUT KORPRI ke-50 pada Senin 29 November 2021, Cocok untuk Status WA
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari India Times, para ilmuwan dari Israel ini bereksperimen dengan suhu berkisar antara 180 derajat Celcius hingga 240 derajat Celcius.
Semua kumpulan kotoran tersebut diolah oleh mereka dengan air tetapi tanpa ada kandungan oksigen.
Proses ini dikenal dengan nama HTC atau karbonisasi hidrotermal, menghasilkan hydrochar - zat coklat yang terbuat dari air dan partikel biomassa yang terbakar.
Baca Juga: Ungkap Respon Gala Saat Dicium Adik Vanessa Angel, Mayang Mengaku Sedih: Nganggap Aku Kaya...
Bagaimana hydrochar dapat digunakan?
Hydrochar dapat digunakan seperti batu bara, dengan sifat pembakarannya atau dapat diumpankan ke tungku industri pembangkit listrik tenaga batu bara.
Penggunaan kotoran pertama tim untuk energi bergantung pada kotoran industri unggas. Kotoran unggas sarat dengan karbon dan nitrogen, yang diperlukan untuk menghasilkan energi.
Mengikuti prosedur yang sama sebagaimana yang dijelaskan di atas tadi, akhirnya hydrochar pun dibuat.
Hydrochar atau arang hidro ini sangat mirip dengan batu bara sehingga siap dikirim ke pembangkit listrik.
Melampaui bentuk bubuknya, hydrochar, dapat ditekan menjadi batu bata yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memasak dan memanggang.
Menggunakan kotoran dari burung seperti kalkun dan ayam, peneliti ingin memanggang kalkun menggunakan kotoran mereka sendiri.
Tim memperkirakan bahwa kotoran unggas dapat menggantikan 10 persen dari semua batu bara yang digunakan dalam pembangkitan industri untuk mengurangi tekanan bahan bakar fosil.
Meski begitu, kotoran manusia ternyata lebih efektif dalam hal pembangkitan energi daripada kotoran burung.
Kenapa begitu? Karena berkat beragamnya pola makan manusia yang menghasilkan lebih banyak minyak, menyisakan lebih banyak ruang lingkup pembakaran.***
