Epidemiolog Peringatkan Omicron Dapat Sebabkan Pandemi 2.0 dan Sudah Menyebar ke Seluruh Dunia!

- 27 November 2021, 19:12 WIB
Epidemiolog sebut varian virus corona Omicron yang lebih berbahaya kemungkinan telah menyebar di dunia.
Epidemiolog sebut varian virus corona Omicron yang lebih berbahaya kemungkinan telah menyebar di dunia. /Pixabay/mattthewafflecat

PR BEKASI - Gubernur New York mengumumkan keadaan darurat karena penularan Covid mencapai tingkat yang tidak dapat diprediksi sejak April 2020, dan bersikeras varian virus corona baru Omicron akan datang pada Sabtu, 27 November 2021.

Peringatan itu muncul setelah seorang ahli epidemiologi terkemuka mengatakan varian baru Omicron ini sangat meresahkan, dan mendesak agar dilakukan pembatasan yang lebih ketat, dikatakan juga virus corona ini bisa memicu 'pandemi 2.0'.

Sebelumnya pada Jumat kemarin, AS telah melarang penerbangan udara dari delapan negara termasuk Afrika Selatan, dan mencoba varian mutasi Omicron tiba di negara adidaya tersebut. Larangan itu mulai diberlakukan pada Senin, 29 November 2021.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 27 November 2021, Jumlah Pasien Baru Naik hingga 404 Orang

Pada Jumat malam, sebuah penerbangan dari Afrika Selatan mendarat di Belanda, dengan 'puluhan' orang terinfeksi Omicron. Semua penumpang di pesawat telah dikarantina, dan sedang diuji.

Sementara itu, CDC mengatakan mereka belum mendeteksi kasus Omicron sejauh ini secara nasional, dan yakin mereka akan menemukannya dengan cepat.

"Tidak ada kasus varian ini yang telah diidentifikasi di AS hingga saat ini," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Dailymail.

Baca Juga: Dianggap Overlapping Wewenang, Dedi Mulyadi Akan Dilaporkan Ormas dan HMI Purwakarta

Beberapa jam sebelumnya, Presiden Joe Biden mengkonfirmasi bahwa perjalanan dari Afrika Selatan dan tujuh negara lain di kawasan itu, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik, dan Malawi, telah dihentikan.

Varian baru Omicron pertama kali ditemukan di Botswana dan sejak itu pindah ke Afrika Selatan, di mana ia menyebar dengan cepat melalui enam provinsi.

Tak hanya di Afrika Selatan, varian ini juga ditemukan di Hong Kong, Israel dan Belgia, dan pada Jumat malam di Belanda.

Baca Juga: Cek Fakta: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Menantu Moeldoko, Benarkah?

Lebih lanjut, Joe Biden membuat pengumuman beberapa jam setelah ahli Covid utamanya, Dr. Anthony Fauci, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa terlalu dini untuk memberlakukan tindakan seperti itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamai varian baru pada Jumat, dan secara resmi diklasifikasikan sebagai strain yang mengkhawatirkan.

Dr Eric Feigl-Ding, seorang ahli epidemiologi dan rekan senior di Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan data awal dari varian mengkhawatirkan dan pembatasan perbatasan harus diberlakukan.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini Sabtu, 27 November 2021: Iqbal Babak Belur Dihajar Al, Kejahatan Terungkap?

Dia mengatakan bahwa kemungkinan penghindaran terhadap vaksin akan menjadi nyata dengan varian ini, karena dua pasien di Hong Kong terinfeksi Omicron walaupun sudah dua kali suntikan vaksin Pfizer.

Salah satu dari keduanya baru-baru ini berada di Afrika Selatan. Orang itu kemudian menularkannya ke orang kedua, dan dikarantina di hotel yang sama.

Dr Eric Feigl-Ding menyampaikan kalau varian tersebut sangat mudah menyebar, karena tamu hotel yang berada di ruang berbeda di seberang lorong satu sama lain tetapi sampel virus terdeteksi di antara mereka.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu, 28 November 2021: Aries dan Taurus, Waktu yang Tepat untuk Berinvestasi Saham

"Saya pikir pembatasan perbatasan dan perjalanan masuk akal. Apalagi Hong Kong hanya menangkap kasus itu karena wajib karantina hotel. Negara mana di barat yang masih memilikinya??? Hampir tidak ada," katanya.

"Ada risiko besar ini menjadi virus Pandemi 2.0," tuturnya, menambahkan kalau kasus ini cukup serius.

Dia mengatakan ada kekhawatiran signifikan bahwa virus tersebut dapat menginfeksi mereka yang sudah divaksinasi, dan mereka yang telah terinfeksi sebelumnya.

Baca Juga: Nama Anak Kedua Nagita Slavina Belum Ditentukan, Mama Amy: Belum Ada yang Kena di Hati

"Ada 32 mutasi, jadi benar-benar menakutkan. Ini bisa lebih parah, atau bisa lebih menular. Ini jauh, jauh lebih buruk jika lebih menular," ucapnya.

"Dan di Afrika Selatan, tingkat kepositifan meningkat dari satu menjadi 30 dalam seminggu, menunjukkan bahwa itu sangat menular," sambung dokter tersebut.

Dia mendukung larangan perjalanan yang akan diberlakukan, tetapi menyampaikan bahwa kemungkinan Omicron sudah mendunia.***

Editor: Asytari Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x