Studi di China Sebut Negara Tirai Bambu Akan Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Jika Ikuti Strategi Negara Lain

- 29 November 2021, 16:48 WIB
Ilustrasi kondisi pandemi Covid-19 di China. Hasil studi Matematikawan China sebut negara Tirai Bambu akan hadapi lonjakan kasus jika ikuti strategi negara lain.
Ilustrasi kondisi pandemi Covid-19 di China. Hasil studi Matematikawan China sebut negara Tirai Bambu akan hadapi lonjakan kasus jika ikuti strategi negara lain. /Reuters

 

PR BEKASI - Studi terbaru hasil penelitian Matematikawan China menyatakan jika China bisa menghadapi lonjakan kasus Covid-19 jika mengikuti kebijakan negara lain.

Dilaporkan bahwa kasus positif Covid-19 di China bisa lebih dari 630 ribu kasus per hari jika Beijing melarang melakukan perjalanan ke China.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 29 November 2021, sehingga Matematikawan China menyebutkan bahwa negara tersebut tidak dapat mencabut larangan masuknya Pelancong tanp avaksin Covid-19 dan syarat khusus lainnya.

Seperti diketahui bahwa sejumlah negara masih melakukan pembatasan penerbangan dan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh Pelancong, termasuk China.

Baca Juga: China Larang Selebritis Pamer Kekayaan dan Hedonisme di Media Sosial, Begini Alasannya

Proyeksi tersebut di publikasi dalam China CDC yang diterbitkan oleh Chinese Centre for Disease Control and Prevention.

Penelitian tersebut menggunakan riset data pada Agustus 2021 dari kasus Covid-19 di Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Israel.

Selanjutnya, penelitian tersebut diterapkan pada proyeksi kondisi Covid-19 di China.

Menurut laporan itu, China menjelaskan kasus harian yang mereka hadapi hingga 637.155 kasus.

Baca Juga: Anak di China Buat Petisi Minta Ayahnya Dihukum Atas Dugaan Telah Membakar dan Siksa Ibunya Bertahun-tahun

Hal itu jika China melakukan kebijakan dan strategi penanganan pandemi Covid-19 seperti Amerika Serikat.

Sementara baru-baru ini dilaporkan bahwa kasus harian Covid-19 di China bisa mencapai 275.793 kasus.

Hal itu terjadi jika China melakukan strategi penanganan pandemi Covid-19 seperti yang Inggris lakukan.

Sedangkan jika China menggunakan metode penanganan Covid-19 seperti Prancis, maka harian Covid-19 di negara Tirai Bambu tersebut bisa mencapai 454.198 kasus.

Baca Juga: Selebgram China Bunuh Diri saat Live Streaming, Abu Jenazahnya Dicuri untuk Praktik Pernikahan Roh

"Diperkirakan jika terjadi wabah virus corona besar-besaran, dapat dipastikan sistem medis tidak akan bisa menanggungnya.

Temuan kami menjadi peringatan bahwa saat ini kami belum siap untuk menjalankan strategi membuka pintu bagi masuknya pelancong hanya dengan bertumpu pada imunisasi massal vaksin virus corona," demikian bunyi laporan tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Matematikawan China itu diketahui menggunakan perhitungan aritmatika.

Namun, hingga saat ini China belum memperbaharui informasi terkait strategi penanganan Covid-19 termasuk untuk penerbangan internasional.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah