Meletus Lebih dari 70 Hari, Gunung Berapi La Palma Beresiko Ciptakan Tsunami

- 30 November 2021, 12:12 WIB
Gunung berapi Cumbre Vieja di La Palma, Spanyol memicu resiko terjadinya tsunami setelah meletus lebih dari sepuluh minggu.
Gunung berapi Cumbre Vieja di La Palma, Spanyol memicu resiko terjadinya tsunami setelah meletus lebih dari sepuluh minggu. /REUTERS/Borja Suarez

PR BEKASI – Letusan vulkanik gunung berapi Cumbre Vieja di La Palma, Kepulauan Canaria, Spanyol terus mengamuk setelah lebih dari sepuluh minggu, memicu kekhawatiran akan potensi tsunami.
 
Letusan dimulai pada 19 September 2021 dan telah berlangsung selama lebih dari 70 hari dan ini tercatat sebagai letusan gunung berapi terpanjang di La Palma.
 
Sebelum ini, rekor itu milik letusan 66 hari yang dimulai pada akhir 1677 dan berakhir pada awal 1678.

Baca Juga: Keluarkan Gas Beracun, Orang yang Tingal di Gunung Berapi Ini Diminta Tinggalkan Rumah Tiap Malam
 
Volcano Discovery melaporkan bahwa lebih dari 1.000 gempa bumi dilaporkan di La Palma dalam dua minggu terakhir.
 
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menerbitkan peringatan tsunami ketika gempa bumi terjadi dengan kekuatan di atas 7.5 magnitudo.
 
Sebagian besar yang tercatat dalam dua minggu terakhir memiliki kekuatan antara dua dan tiga, dengan hampir sepertiga terjadi antara tiga dan empat.

Baca Juga: Cek Fakta: Heboh Video Detik-detik Jalur Wisata Gunung Bromo Amblas, Benarkah?
 
Namun angka tersebut terus meningkat, dengan gempa terbesar sejak letusan mulai tercatat pada Jumat, 26 November 2021 pagi.
 
Gempa ini datang dengan kekuatan 5.1 magnitudo, memicu kekhawatiran baru bahwa tsunami dapat terjadi.
 
Resiko tsunami juga meningkat oleh tanah longsor, yang diyakini rawan oleh gunung berapi di La Palma.

Baca Juga: Viral Pendaki Bawa Ibu Naik Gunung, Warganet: Definisi Gak Bisa Makan Kalau Nggak Masakan Emak
 
Pada Minggu, 28 November 2021 pagi, beberapa ventilasi baru dibuka di dasar utara dan timur laut kerucut utama gunung berapi.
 
Volcano Discovery melaporkan bahwa ini menghasilkan air mancur lava baru dan memancarkan aliran lava baru dan datang sebagai akibat dari lonjakan magma di bawah permukaan.
 
Namun, pemeriksa fakta mengecilkan kekhawatiran akan letusan yang memicu apa yang disebut "mega tsunami" yang dapat menghantam Pantai Timur AS.

Baca Juga: Ingin Hentikan Letusan La Palma, Politisi Ini Minta Militer Ledakkan Gunung Berapi dengan Bom
 
Pemerintah Kepulauan Canaria berencana untuk menyediakan 200 rumah sementara bagi keluarga yang kehilangan rumah mereka sendiri karena lahar.
 
Menteri Perumahan Spanyol, Sebastian Franquis mengatakan memindahkan masyarakat di La Palma ke perumahan permanen baru akan memakan waktu bertahun-tahun.
 
“Ini akan memakan waktu empat tahun, yang sudah diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 30 November 2021.

Baca Juga: Sempat Tersesat di Gunung Guntur, Gibran Beberkan Pengalamannya
 
Lebih dari 2.500 bangunan diketahui telah hancur terkubur oleh aliran lava dari letusan tersebut.
 
Diketahui, pulau La Palma sendiri adalah rumah bagi sekitar 83.000 penduduk di Kepulauan Canary..
 
Ribuan dari mereka telah dievakuasi dari rumah mereka, dan gangguan tersebut diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Baca Juga: 6 Hari yang Terasa Bagai Sehari, Gibran Sempat Akan Dijadikan Budak Oleh Wewe Gombel Gunung Guntur
 
Akhir bulan lalu, Kepulauan Canaria mengatakan akhir letusan gunung berapi La Palma masih jauh.
 
"Tidak ada tanda-tanda bahwa letusan akan segera berakhir meskipun ini adalah keinginan terbesar semua orang," kata Presiden Kepulauan Canaria, Angel Victor Torres.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x