Diagnosis tersebut diperoleh dari sampel yang diambil dari sebuah labolatorium dari 14 November 2021 sampai 16 November 2021 lalu.
Baca Juga: Moderna Sebut Vaksin Mungkin Tak Efektif Lawan Omicron, Sektor Ekonomi hingga Saham Global Anjlok
Pada 18 November 2021, dokter Angelique Coetzee menyebutkan bahwa ada seorang pasien di kliniknya mengalami kelelahan yang akut sudah dua hari, tubuh pegal-pegal dan sakit kepala.
“Gejala-gejala ditingkat seperti itu hampir sama dengan orang terinfeksi virus corona yang biasa.
Lantaran kami belum menangani pasien Covid-19 dalam 8 sampai 10 pekan terakhir, maka kami memutuskan untuk melakukan tes,” kata doketer Angelique Coetzee.
Selain itu, dokter Angelique Coetzee menjelaskan bahwa pasien yang terpapar Covid-19 varian Omicron tidak menunjukan adanya gejala kehilangan penciuman dan menurunnya saturasi oksigen seperti gejala Covid-19 varian sebelumnya.
Baca Juga: Omicron Mengintai Dunia, Ini Alasan Mengapa Para Ilmuwan Khawatir
Namun, informasi yang beredar secara luas menyebut bahwa Covid-19 varian Omicron lebih cepat menular dan mematikan dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Hingga kini sejumlah negara kompak melakukan penutupan penerbangan dari Afrika Selatan dan memperketat protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.***