Kasus Pertama Covid-19 Omicron Terdeteksi di Malaysia

- 3 Desember 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi. Kasus pertama Omicron terdeteksi di Malaysia.
Ilustrasi. Kasus pertama Omicron terdeteksi di Malaysia. /Pixabay

PR BEKASI - Kasus varian Omicron telah terdeteksi di Malaysia per kemarin, 2 Desember 2021.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan, Khairy Jamaluddin dalam sebuah pernyataannya.

"Institute for Medical Research (IMR) telah melakukan tes PCR Genotyping Assay terhadap lebih dari 74 sampel positif Covid-19 yang terdeteksi di KLIA dari 11 November hingga 28 November," kata Khairy Jamaluddin yang dikutip dari World of Buzz oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Jumat, 3 Desember 2021.

Baca Juga: Kenapa Ilmuwan Khawatir dengan Covid-19 Varian Omicron? Ini Faktanya

"Dari hasil uji PCR Genotyping Assay, salah satu sampel yang terdeteksi kemungkinan besar adalah varian Omicron. Urutan genom selanjutnya diimplementasikan menemukan hasil positif untuk varian Omicron pada 2 Desember," katanya lagi.

Kasus Omicron ini melibatkan seorang mahasiswa non-Malaysia yang berusia 19 tahun di sebuah universitas swasta di Ipoh, yang tiba dari Afrika Selatan melalui Singapura pada 19 November.

"Kasus ini telah diberi Perintah Pengawasan dan Pengamatan berdasarkan Pasal 15 Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (UU 342) dan akan menjalani karantina wajib di akomodasi yang disediakan oleh universitas di Ipoh," ia berbagi.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Omicron Terkonfirmasi di 24 Negara, Apakah Indonesia Termasuk?

Kemudian ia juga menambahkan bahwa pasien berangkat dari KLIA ke Ipoh dengan bus yang disediakan oleh universitas.

"Deteksi kontak dekat dilakukan pada seluruh penumpang bus dan pengemudi, totalnya lima orang. Mereka telah menjalani tes skrining Covid-19 dan karantina wajib. Tes sampel pertama dan tes kedua pada kontak dekat dipastikan negatif", jelasnya.

Untuk mengendalikan dan menahan risiko varian Omicron lebih lanjut, pelancong yang datang dari negara berisiko tinggi akan diberikan perangkat pelacak di seluruh Perintah Pengawasan dan Pengamatan (karantina).

Baca Juga: Covid-19 Omicron Ancam Dunia, Kemenkes Laporkan Sudah Ada 20 Negara Laporkan Kasus Tersebut

Wisatawan yang datang dari negara berisiko tinggi yang berencana menuju Langkawi juga harus menjalani tes deteksi Covid-19 tambahan pada hari ketiga dan kelima sejak tanggal kedatangan.

Sementara itu, VTL-Singapura akan berjalan sesuai rencana dan pembatasan perjalanan di delapan negara yang diketahui masih berlaku.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x