Taiwan Memprovokasi untuk Merdeka, China Keluarkan Ancaman Perang

- 30 Desember 2021, 15:36 WIB
Taiwan mendapatkan ancaman perang dari China bila mereka terus berjuang untuk merdeka dari China.
Taiwan mendapatkan ancaman perang dari China bila mereka terus berjuang untuk merdeka dari China. /REUTERS/Tyrone Siu

PR BEKASI – China telah mengeluarkan ancaman terhadap Taiwan untuk melancarkan perang jika pulau demokratis tersebut memutuskan merdeka dari China.

Hal tersebut dikatakan oleh seorang pejabat tinggi Partai Komunis China pada Rabu, 29 Desember 2021.

Dalam pernyataan tersebut, juru bicara Dewan Urusan Daratan Taiwan, Ma Xiaoguang mengatakan China bersedia untuk mencoba yang terbaik untuk mencari reunifikasi damai dengan Taiwan.

Baca Juga: Filipina Boyong 2 Kapal Perang Baru Seharga Rp7,9 Triliun, Demi Tingkatkan Keamanan di Laut China Selatan

Namun, jika Taiwan melanggar hal tersebut dengan memilih merdeka dari China, maka China akan bertindak tegas dengan mengerahkan seluruh pasukan tempurnya untuk memulai perang.

"Jika pasukan separatis Taiwan memprovokasi untuk merdeka dari China, kami harus mengambil tindakan drastis dan bersiap perang,"  katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Kamis, 30 Desember 2021.

Dewan Urusan Daratan Taiwan mendesak China untuk secara serius merenungkan pekerjaannya terhadap Taiwan dan membuat penilaian yang benar tentang situasi tersebut.

Baca Juga: Aktor Senior Taiwan Meninggal, TKW Indonesia Dapat Warisan Fantastis

Mereka juga menegaskan kembali seruannya untuk dialog atas dasar kesetaraan dan mengatakan telah mempertahankan kebijakan tidak memprovokasi untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan dan di kawasan itu.   

Tak sampai di situ, Ma Xiaoguang juga mengatakan provokasi oleh pasukan pro-kemerdekaan Taiwan dan intervensi eksternal dapat tumbuh lebih tajam dan lebih intens dalam beberapa bulan mendatang.  

“Tahun depan, situasi di kawasan Selat Taiwan akan menjadi lebih kompleks dan parah,” katanya.   

Baca Juga: PM Jepang Beri Peringatan Keras pada China, Invasi ke Taiwan Bisa Jadi Upaya Bunuh Diri

China diketahui mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan dalam dua tahun terakhir telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menegaskan klaim kedaulatannya.

Taiwan telah muncul sebagai faktor kunci dalam ketegangan hubungan antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS), pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata pulau itu meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal.

Taiwan mengatakan mereka adalah negara merdeka dan bersumpah untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

Baca Juga: Viral Perbedaan Ujian Bikin SIM C di Indonesia dan Taiwan, Tuai Perdebatan Warganet

China secara teratur menggambarkan pulau itu sebagai masalah paling sensitif dalam hubungannya dengan AS.

China diketahui telah mengirim misi udara berulang-ulang di atas Selat Taiwan dalam beberapa bulan terakhir untuk menekan Taiwan yang memicu munculnya kekhawatiran perang.  

Sementara AS hanya mengakui satu China, namun diwajibkan oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri dan telah lama mengikuti kebijakan ambiguitas strategis dengan melakukan intervensi militer untuk melindungi Taiwan jika terjadi serangan China.

Baca Juga: China Dituding Hanya Menggertak soal Perang dengan Taiwan

Diketahui, Taiwan terbentuk dari pasukan Kuomintang yang melarikan diri ke Pulau Formosa pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan pasukan Komunis di China daratan.

Setelah itu, pasukan Kuomintang membentuk Taiwan atau yang memiliki nama resmi Republik China di Pulau Formosa, sedangkan pasukan Komunis membentuk Republik Rakyat China di China daratan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x