Mengenal Lassa Fever, Virus yang hingga Kini Masih Melanda Nigeria dan Sekitarnya

- 23 Februari 2020, 14:44 WIB
Tikus multimammate yang telah terinfeksi virus lassa fever tidak menjadi sakit tetapi dapat menularkan virus dalam urin dan tinja mereka saat terjadi interaksi dengan manusia
Tikus multimammate yang telah terinfeksi virus lassa fever tidak menjadi sakit tetapi dapat menularkan virus dalam urin dan tinja mereka saat terjadi interaksi dengan manusia /Center for Disease Control and Prevention US Department of Health & Human Services

Pada gejala selanjutnya bisa mengakibatkan adanya protein urin, shock, kejang, tremor, disorientasi, dan koma. Ketulian terjadi pada 25% pasien yang bertahan hidup.

Baca Juga: Viral Video Pertengkaran Wanita di Kereta, Berikut Kronologinya

Pendengaran biasanya akan kembali normal setelah 1 sampai 3 bulan. Selain itu rambut juga mengalami kerontokan sementara serta gangguan cara berjalan yang bisa terjadi selama pemulihan.

Pada kasus yang fatal, dapat mengakibatkan pembengkakan pada wajah, terdapat cairan dalam rongga paru-paru, perdarahan dari mulut, hidung, saluran vagina atau pencernaan, tekanan darah rendah bahkan risiko kematian.

Bahkan jika virus ini menyerang ibu hamil dapat mengakibatkan ibu dan/atau kematian janin. Kematian biasanya terjadi dalam waktu 14 hari sejak terinfeksi virus ini.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x