Update Terbaru Virus Corona, 12 Orang Tewas dan 61 Terjangkit di Iran

- 25 Februari 2020, 14:20 WIB
Warga Iran di ibu kota Teheran mengenakan masker untuk menghindari penyebaran virus corona
Warga Iran di ibu kota Teheran mengenakan masker untuk menghindari penyebaran virus corona /AFP

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona kembali menelan korban tewas di sejumlah negara.

Seteleh sebelumnya, kasus pertama kematian di Iran dialami oleh dua orang tua setelah melakukan tes kesehatan untuk virus corona Rabu, 19 Februari 2020 silam.

Laporan terbaru dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kementerian Kesehatan Iran telah mengumumkan sebanyak 61 orang dikonfirmasi terjangkit virus corona dengan total 12 orang dinyatakan tewas pada Senin, 24 Februari 2020.

Baca Juga: Akibat Banjir Jakarta, 3 Ruas Tol Boleh Dilalui Roda 2 hingga Aturan Ganjil-Genap Ditiadakan

Sementara menurut salah seorang anggota parlemen, terdapat 50 orang di Kota Qom yang sudah dinyatakan meninggal karena terjangkit virus corona dalam dua minggu terakhir ini.

Untuk diketahui, Kota Qom berada di 120 km (75 mil) selatan Teheran yang merupakan Ibu Kota Iran.

Sementara itu, kantor berita negara IRNA dengan mengutip seorang pejabat setempat melaporkan bahwa lebih dari 10.000 pecandu narkoba dikarantina di pusat-pusat perawatan di provinsi Teheran untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: 5 Makanan yang Harus Dibatasi Konsumsinya untuk Mencegah Kanker PayudaraBaca Juga: 5 Makanan yang Harus Dibatasi Konsumsinya untuk Mencegah Kanker Payudara

"Jumlah kematian akibat penyakit corona di Iran telah mencapai 12 dan jumlah yang terinfeksi telah mencapai 61," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur seperti dikutip IRNA via Antara.

Namun menurut salah satu anggota parlemen yang mewakili Qom, Ahmad Amirabadi Farahani, menyebutkan 50 orang meninggal di Qom dan 250 orang telah dikarantina di sana.

Farahani menuduh pemerintah lambat mengumumkan wabah itu. Menurut dia, kota itu tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menangani krisis, menurut kantor berita ILNA.

Baca Juga: Unggah Foto USG, Kesha Ratuliu Tegar Hadapi Sakitnya hingga Ajak Netizen Lakukan Pencegahan Dini

Jahanpur menampik angka 50 orang yang tewas itu sebagai kabar yang "sangat bohong".

"(Farahani red.) tidak punya hak menyatakan pandangan tentang masalah ini, dia juga tidak punya informasi," kata Jahanpur.

Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi, dalam konferensi pers di televisi negara, menyatakan ia akan mengundurkan diri jika jumlah korban jiwa di Qom bahkan mencapai seperempat dari 50.

Baca Juga: Kondisi Terkini 11 Titik di Bekasi yang Terendam Banjir, Akses Warga Terhambat

Pertentangan soal data di antara para pejabat itu menyoroti kritik terhadap cara pemerintah menangani penyebaran virus corona di Iran. 'Hujan' kritik itu berasal dari kalangan pejabat maupun warga negara Iran, yang menyampaikannya secara daring.

Sementara itu, kepala operasi antipenyelundupan narkoba di provinsi Teheran mengatakan sekitar 10.500 pecandu narkoba sudah dikarantina di pusat-pusat perawatan di Teheran.

"Untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona di antara para pecandu, pusat perawatan tidak akan melepaskan atau menerima pasien baru sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," kata Mostafa Hadizadeh.

Baca Juga: Setelah Lakukan Pencarian sejak Jumat, Pelajar yang Tenggelam Ditemukan dalam Kondisi Tewas Usai Hanyut 500 Meter

"Siapa pun yang diduga terinfeksi virus corona akan diberi perawatan yang diperlukan secepat mungkin," ujar Hadizadeh.

Wabah di Iran telah memengaruhi negara-negara lain di kawasan.

Kuwait, Bahrain, Irak, Oman dan Afghanistan pada Senin melaporkan kasus pertama virus corona, semuanya terkait dengan orang-orang yang telah mengunjungi Iran.

Baca Juga: Menghaluskan Kulit dari Rambut, Simak Beragam Risiko terhadap Kesehatan Kulit Setelah Waxing

Uni Emirat Arab mengumumkan dua kasus virus corona baru pada Sabtu, yakni yang dialami seorang turis Iran dan istrinya, menurut laporan kantor berita negara WAM. Lebanon mencatat kasus virus corona pertamanya pada Jumat pada seorang perempuan berusia 45 tahun yang kembali dari Qom.

Kekhawatiran wabah virus corona meningkat pada Senin setelah lonjakan kasus baru dilaporkan di Iran, Italia dan Korea Selatan. Virus tersebut sudah menulari hampir 77.000 orang dan membunuh lebih dari 2.500 di Tiongkok, tempat virus itu berasal akhir tahun lalu.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x