Pria Berjenggot dan Bergamis Dipukuli di India

- 28 Februari 2020, 13:56 WIB
Bentrok di ibukota India, New Delhi, tewaskan lima orang dan 90 lainnya terluka
Bentrok di ibukota India, New Delhi, tewaskan lima orang dan 90 lainnya terluka /Reuters

banyak dari beberapa negara tetangga mengkritik karena dianggap diskriminatif terhadap umat Islam.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Alat P3K yang Wajib Dibawa saat Hiking

Bharatiya Janata Party (BJP) nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan undang-undang kewarganegaraan baru ini diperlukan untuk melindungi minoritas yang dianiaya dari Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan, dirinya menyangkal adanya bias terhadap Muslim India.

Juru bicara BJP Tajinder Pal Singh Bagga menyangkal hal tersebut, ia mengatakan bahwa partainya tidak mendukung segala bentuk kekerasan, termasuk serangan terhadap Zubair.

"Ini seratus persen direncanakan," katanya.

Baca Juga: Arab Saudi Tutup Akses Masuk Jemaah Umrah karena Virus Corona, Jokowi: Kami Hormati Keputusan Itu

Bagga menambahkan bahwa kebijakan yang ia buat tidak ada hubungannya dengan kekacauan yang saat ini terjadi.

Namun Reuters tidak memiliki bukti bahwa protes telah direncanakan sebelumnya.

Bagga mengatakan bahwa pemerintah federal, yang mengendalikan polisi Delhi akan bergerak untuk mengerahkan pasukan paramiliter untuk mengendalikan situasi.

Baca Juga: Manohara Buka Suara Soal Kabar Pindah Agama

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x