Jepang Pertimbangkan Pemberlakuan Darurat Semu demi Tangani Varian Omicron

- 18 Januari 2022, 09:19 WIB
Pemerintah Jepang diperkirakan akan memberlakukan kondisi darurat semu untuk menyikapi peningkatan Covid-19 Omicron.
Pemerintah Jepang diperkirakan akan memberlakukan kondisi darurat semu untuk menyikapi peningkatan Covid-19 Omicron. /REUTERS/Kim Kyung-Hoon/File Photo

PR BEKASI - Pemerintah Jepang sedang membahas pemberlakuan keadaan darurat semu di ibu kota Jepang, Tokyo, dan sekitarnya.

Pemberlakuan keadaan darurat semu di Jepang bertujuan untuk menahan lonjakan infeksi Covid-19.

Varian Omicron yang sangat menular di Jepang memicu naiknya kasus virus corona.

Bahkan Jepang kini mendekati level rekor setelah infeksi baru melebihi 25.000 secara nasional.

Baca Juga: Waspada, Hujan dari Pagi hingga Malam di Wilayah Bekasi, Berikut Prakiraan Cuaca Hari Ini 18 Januari 2022

Gubernur Tokyo Yuriko Koike juga mengatakan ibu kota Jepang itu akan mengambil langkah darurat semu.

Kebijakan ini diambil jika penggunaan tempat tidur rumah sakit yang dialokasikan untuk pasien Covid-19 naik menjadi 20%.

Langkah-langkah tersebut mencakup 9 daerah selain ibu kota Jepang, Tokyo.

Pemerintah Jepang mengambil langkah itu dengan memberlakukan pembatasan di bulan Januari 2022 di 3 wilayah penampung fasilitas militer AS.

Baca Juga: Kepergok Mencuri di Minimarket, Viral Wanita Gendong Balita Menangis Kejer Mohon Ampun

Langkah tersebut termasuk jam operasional kerja yang lebih pendek untuk restoran dan bar.

Namun, efektivitas deklarasi darurat semu dalam mengubah perilaku masyarakat Jepang telah berkurang.

Hal ini terjadi setelah Jepang berulang kali menerapkan langkah tindakan tersebut selama pandemi.

Sedangkan tingkat tindakan darurat di berbagai wilayah Jepang tahun 2021 lalu telah dicabut pada akhir September.

Baca Juga: 3 Kombinasi Vaksin Booster Covid-19 yang Disetujui BPOM, Ada Apa Saja?

Peringatan darurat penuh akan diterapkan ketika seluruh aspek tempat tidur penanganan Omicron dan Covid-19 di seluruh rumah sakit di Tokyo mencapai setengahnya.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari straitstimes.com tanggal 17 Januari 2022, Tokyo telah mengalokasikan sekira 6.900 tempat tidur untuk perawatan virus corona.

Jumlah itu baru 10% dari total sekitar 128.000 di wilayah ibu kota Jepang, Tokyo.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x