Mega Migrasi Musiman Ikan di Dasar Laut yang Pertama Kali Ditemukan

- 27 Maret 2020, 17:30 WIB
Ekosistem laut sebagian besar dipahami sebagai statis yang dominan
Ekosistem laut sebagian besar dipahami sebagai statis yang dominan /Independent

Penulis utama Rosanna Milligan, asisten profesor di Nova Southeastern University, yang memulai pekerjaan di University of Glasgow, mengatakan bahwa sangat bahagia ketika berhasil merekam temuan itu.

Baca Juga: Inggris Pesan 10.000 Ventiator dari James Dyson untuk Rawat Pasien Virus Corona

“Kami sangat gembira dengan temuan kami. Mereka menunjukkan tingkat dinamisme yang sebelumnya tidak teramati di laut dalam, yang berpotensi mencerminkan migrasi besar Afrika yang ditandai dengan sangat baik dalam sistem hewan di darat," katanya.

“Pekerjaan ini sangat meningkatkan pemahaman kami tentang bagaimana hewan bergerak melintasi laut dalam, dan beragamnya jumlah ikan yang kami amati dari observatorium dasar laut kami, dibandingkan dengan perkiraan yang diturunkan dari satelit kami sebelumnya, serta polanya, menunjukkan fakta bahwa apa yang kita lihat harus dijelaskan oleh perilaku ikan," tutur Milligan.

Dr David Bailey Dosen Senior Biologi Kelautan di Institut Keanekaragaman Hayati, Kesehatan Hewan, dan Kedokteran Komparatif Universitas Glasgow, mengatakan migrasi hewan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan binatang khususnya kehidupan di laut, hal ini ditujukan untuk mengangkut sejumlah komponen penting seperti enegeri dan karbon.

Baca Juga: Viral Surat Cinta dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Tim Medis Melawan Virus Corona

“Migrasi hewan sangat penting di alam karena ketika hewan berpindah dari satu tempat ke tempat lain mereka mengangkut energi, karbon, dan nutrisi," ucapnya.

"Jika hewan-hewan ini terkena dampak di satu bagian dari jangkauan mereka, efek ini disebarkan oleh migrasi dan mereka tidak tiba di tempat mereka seharusnya nanti," ujarnya.

Studi ini berjudul “Evidence for seasonal cycles in deep-sea fish abundances: a great migration in the deep SE Atlantic?”, yang diterbitkan dalam Journal of Animal Ecology.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x