McDonald juga memberikan tanggapan dengan mengatakan bahwa larangan nyata restoran terhadap orang kulit hitam adalah tidak mewakili dari nilai-nilai inklusif perusahaan.
Baca Juga: Jelang Liburan Musim Panas, Perusahaan Italia Luncurkan Beach Cubicles
"Segera setelah mengetahui komunikasi yang tidak sah dengan para tamu di sebuah restoran di Guangzhou, kami segera menghapus komunikasi itu dan untuk sementara menutup restoran itu," ujarnya.
Kemudian restoran itu menambahkan bahwa mereka telah mengadakan pelatih "keragaman dan inklusi" di cabang.
Sementara setelah insiden tersebut, komunitas Afrika di Guangzhou telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Harga Emas PT Antam Turun, Tinggalkan Level Rp 950.000 per gram
Dahulu diperkiraka ratusan ribu orang melakukan bisnis di kota, tetapi hari ini jumlah telah turun menjadi hanya ribuan.
Banyak yang merasa bahwa komunitas mereka telah menjadi sasaran tindakan diskriminatif.
Pembatasan visa membuat banyak orang yang merasa kurang diterima, beberapa merasa bahwa Virus Corona sedang digunakan sebagai alasan untuk menargetkan pengusaha yang memperpanjang visa mereka. ***