100.000 Warga Islam Bangladesh Langgar Lockdown untuk Hadiri Pemakaman Ulama

- 20 April 2020, 20:30 WIB
Lebih dari 100.000 warga Islam di Brahmanbaria menghadiri pemakaman ulama terkemuka di Bangladesh saat lokcdown masih diberlakukan pemerintah setempat
Lebih dari 100.000 warga Islam di Brahmanbaria menghadiri pemakaman ulama terkemuka di Bangladesh saat lokcdown masih diberlakukan pemerintah setempat /Fox News

PIKIRAN RAKYAT – Lebih dari 100.000 orang di Bangladesh berbondong-bondong menghadiri pemakaman ulama terkemuka di Brahmanbaria.

Padahal Bangladesh tengah memberlakukan kebijakan lockdown di seluruh wilayahnya.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari World of Buzz, Asisten Perdana Menteri Bangladesh Shah Ali Farhad membenarkan kejadian tersebut.

Baca Juga: Merry Riana Sebut Pandemi Virus Corona Ibarat Proses Kepompong Sebelum Jadi Kupu-kupu

Selain itu Juru Bicara Kepolisian Brahmanbaria Imtiaz Ahmed juga mengkonfirmasi sekitar 100.000 warganya hadir mengiringi pemakaman ulama yang juga seorang pemimpin senior partai islamis di Bangladesh tersebut.

Ulama itu diketahui bernama Maulana Zubayer Ahmad Ansar yang dimakamkan pada Sabtu, 18 April 2020 lalu.

Sebelumnya Pemerintah Bangladesh telah menerapkan lockdown salah satunya dengan melarang warganya berkumpul lebih dari lima orang termasuk untuk melaksanakan ibadah atau acara keagamaan lainnya.

Baca Juga: Susul Si Kembar Covid dan Corona, Bayi di India Diberi Nama Sanitiser

Sontak insiden tersebut memicu kekhawatiran masyarakat terhadap risiko penyebaran virus corona terutama di Brahmanbaria.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Islamis Bangladesh Mohammad Mamunul Haque menegaskan pihaknya tidak membuat pengumuman terkait meninggalnya ulama tersebut.

Mamunul Haque juga mengungkapkan pihaknya berencana menggelar pemakaman secara tertutup yang hanya dihadiri oleh beberapa orang saja.

Baca Juga: Diminta Naik Angkot Bagi Penumpang Motor Beda Alamat, Biaya di Tanggung Polisi

Ia mengaku terkejut setelah tiba-tiba ratusan ribu orang datang dan membanjiri jalanan menuju lokasi pemakaman ulama Maulana Zubayer Ahmad Ansar itu.

“Sejak awal kami berencana menggelar pemakaman yang hanya akan dihadiri oleh beberapa orang saja sesuai dengan arahan pemerintah untuk tidak mengumpulkan massa dalam jumlah banyak. Namun tiba-tiba saja ratusan ribu orang datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada ulama itu tanpa sepengetahuan kami,” tuturnya.

Akibat banyaknya massa yang berkumpul memadati lokasi pemakaman, polisi setempat kewalahan sehingga tidak mampu mengendalikan massa.

Baca Juga: Turki Balas Blokir Situs Arab Saudi dan UAE Soal Pembunuhan Jamal Kashoggi

Massa terlanjur datang dan sulit untuk dibubarkan.

Polisi Brahmanbaria kini tengah mengusut orang-orang yang mendalangi kumpulan massa tersebut sebagai tindak hukum atas pekanggaran kebijakan lockdown yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu.

Hingga berita ini diturunkan Bangladesh telah mengkonfirmasi 2.456 kasus pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona dengan 91 orang di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Resmi Terapkan Pengendalian IMEI, Pemerintah Ungkap Kerugian Negara Akibat Ponsel Ilegal

Meski begitu Pemerintah Bangladesh mengaku jika kasus sebenarnya jauh lebih banyak karena mereka kekurangan alat pemeriksaan hingga belum bisa menjangkau lebih banyak warga terutama di deaerah-daerah yang jauh dari pusat kota. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x