PIKIRAN RAKYAT - Ketika Virus Corona atau COVID-19 pertama kali menyebar di New York City, Amerika Serikat (AS) pada akhir Maret 2020 lalu, dokter di Rumah Sakit Gunung Sinai memperhatikan sesuatu yang aneh terjadi pada darah pasien.
Dokter dari berbagai spesialisasi mendeteksi adanya tanda-tanda penebalan darah dan pembuan yang terjadi pada pasien positif virus corona.
Dengan begitu, akan membuat kondisi tersebut menjadi salah satu efek yang cukup mengkhawatirkan virus dapat merusak tubuh manusia.
Baca Juga: Jadi Korban Tindakan Rasis, Pria 92 Tahun Didorong hingga Terjatuh dan Kepalanya Terbentur
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Gulf News, seorang ahli nefrologi di Rumah Sakit Gunung Sinai, melihat kateter dialisis ginjal disumbat dengan gumpalan.
Kemudian, Pulnomolog yang memantau pasien virus corona yang menggunakan ventilator mekanik dapat melihat bahwa sebagian paru-paru tidak memiliki darah.
Sementara itu, ahli bedah saraf dihadapkan pada peningkatan beban stroke biasa akibat pembekuan darah, yang mana membuat usia pasien tersebut akan lebih cepat meninggal, dengan setidaknya setengah dari tes positif untuk virus.
Baca Juga: Akan Dijual pada Transfer Musim Panas, David Beckham Berencana Rekrut James Rodriguez
"Sangat mengejutkan betapa penyakit ini menyebabkan pembekuan terbentuk," kata Dr J Mocco, seorang ahli bedah saraf di Rumah Sakit Gunung Sinai.
Lebih lanjut, dalam wawancaranya Dr J Mocco menggambarkan bagaimana beberapa dokter membuka tabir rahasia dibalik COVID-19, penyakit yang hanya disebabkan oleh virus ini lebih dari penyakit paru-paru.