Paru-Paru Rusak karena Kecanduan Vape, Remaja Ini Seumur Hidup Bernapas Dibantu dengan Tabung Oksigen

- 14 Februari 2022, 06:12 WIB
Seorang remaja di Amerika Serikat hampir meninggal setelah mengalami rusak paru-paru akibat kecanduan vape.
Seorang remaja di Amerika Serikat hampir meninggal setelah mengalami rusak paru-paru akibat kecanduan vape. /REUTERS/Mark Blinch

PR BEKASI – Seorang remaja asal Amerika Serikat (AS) dilaporkan hampir meninggal akibat sering menghisap rokok elektrik (vape).

Saat ini, remaja tersebut terpaksa harus bernapas dengan menggunakan tabung oksigen selama 24 jam tanpa henti akibat mengalami rusak paru-paru.

Diketahui, remaja bernama Julia Roberts tersebut mulai menggunakan vape sejak empat tahun lalu.

Baca Juga: Thariq Halilintar Minta Izin ke Orangtua Fuji untuk Menjalin Hubungan, Haji Faisal: Kamu Harus Banyak Sabar

Gadis berumur 18 tahun tersebut kemudian menjadi kecanduan oleh rokok elektrik sekali pakai setiap dua minggu.

Namun, ternyata vape sekali pakai yang dirinya gunakan tersebut palsu sehingga mengandung bahan kimia beracun yang kemudian berdampak pada kesehatannya.

Akhirnya, pada 7 Januari 2022 lalu remaja tersebut dilarikan ke rumah sakit karena kesulitan bernapas dan didiagnosis oleh dokter menderita pneumonia yang disebabkan oleh kerusakan paru-paru akibat kecanduan vape.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 13 Februari 2022: Gara-gara Catherine, Nino Tahu Kalau Reyna Hilang?

"Saya sedang duduk di kamar saya dan saya pergi untuk berdiri dan saya jatuh kembali karena saya tidak bisa bernapas, saya pikir saya akan pingsan. Saya kemudian pergi ke ruang gawat darurat karena saya tahu ada sesuatu yang salah,” katanya.

"Kondisi saya mulai memburuk dengan sangat cepat dan saya tidak ingat banyak setelah itu. Setelah saya sadar, dokter memberitahu bahwa saya dapat meninggal bila tidak dilarikan ke rumah sakit pada saat itu,” tambahnya.

Akibat hal tersebut, Roberts yang bekerja sebagai pelayan harus menjalani rawat inap di rumah sakit selama 12 hari dengan lima hari diantaranya menjalani perawatan intensif.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 13 Februari 2022: Niat Perbaiki Rumah Tangga, Nino Kehilangan Keisya karena Perbuatannya

Berdasarkan foto rontgen, tampaknya vape telah merusak paru-paru remaja tersebut sehingga membuatnya susah bernapas.

Saat ini, Roberts terpaksa harus hidup dengan menenteng tabung oksigen karena dirinya tak mampu bernapas dan bertahan hidup bila tidak menggunakan benda tersebut.

Kemudian, dirinya juga diperingatkan oleh dokter untuk menjauhi vape karena Roberts dapat meninggal bila kembali menggunakannya.

Baca Juga: Ketentuan Klaim JHT Sebelum Usia 56 Tahun, Ditujukan untuk Persiapan Memasuki Usia Pensiun

Tak hanya itu, dokter juga memperingatkan bahwa flu biasa dapat membuatnya kembali dirawat di rumah sakit.

"Jika saya terkena flu biasa, saya akan kembali ke kondisi semula karena betapa lemahnya paru-paru saya saat ini,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 13 Februari 2022.

Kejadian tersebut telah membuat para ahli kesehatan semakin khawatir dengan efek jangka panjang dari rokok elektrik.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1041, Bukan Makhluk Hidup, Zunisha Ternyata Diciptakan oleh Joy Boy

Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan AS pada September 2019 lalu, terdapat 530 kasus cedera paru-paru serta tujuh kematian akibat vape.

Gejala cedera paru-paru yang disebabkan oleh kecanduan vape termasuk batuk yang cepat, kesulitan bernapas, serta mual dan muntah.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah