Waspadai Potensi Penularan Virus Corona Melalui Air Limbah di Selokan, Menurut Para Ahli

- 7 Mei 2020, 16:56 WIB
ILUSTRASI saluran pembuangan air limbah.*
ILUSTRASI saluran pembuangan air limbah.* /The Independent/

PIKIRAN RAKYAT - Potensi penularan virus corona sejauh ini menurut para peneliti dan organisasi kesehatan dunia WHO bahwa virus tersebut dapat menular melalui droplet.

Namun kini para peneliti mengatakan virus tersebut dapat juga menyebar melalui limbah sehingga tidak boleh dianggap sepele demi menjaga upaya menahan penyebaran yang lebih luas.

Peringatan ini disampaikan oleh para peneliti biologi dan lingkungan terkait bahaya potensi baru ini.

Meskipun fokus utama saat ini dalam pencegahan penularan adalah dari manusia ke manusia, namun para ahli dari University of Stirling kini sedang meneliti bagaimana virus corona menyebar melalui air limbah.

Baca Juga: Temukan Bukti Konspirasi Covid-19, Jerinx: RS di Luar Negeri Kosong, Kata Teman Saya 

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs The Independent, pada Kamis, 7 mei 2020, para peneliti itu telah menganalisis lima sampel air limbah, salah satunya yakni di Kota Paris, Prancis, mengungkapkan pola konsentrasi virus corona.

Pada Selasa, 5 Mei 2020, tim peneliti terpisah di University of Bangor mengatakan bahwa analisis terhadap air limbah dapat membantu staf medis untuk mempredisksi puncak kedua virus corona di Inggris.

Saat ini, Profesor Richard Quilliam, dari University of Stirling, telah memperingatkan dalam sebuah jurnal yang diterbitkan di Environtment Intenational bahwa sistem pembuangan limbah juga dapat menimbulkan risiko penularan virus corona.

Baca Juga: Eight dari IU dan Suga BTS Jadi Raja di 59 Negara, Diprediksi Jadi Kolaborasi Terbaik 2020 

"Kami tahu bahwa COVID-19 menyebar melalui droplet atau tetesan dari bersin dan batu atau melalui benda atau benda yang membawa infeksi," kata Profesor Quilliam.

"Namun, baru-baru ini telah dikonfirmasi bahwa virus juga dapat ditemukan dalam kotoran manusia - hingga 33 hari setelah pasien di tes negatif gejala pernapasan virus corona," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa saat ini belum diketahui apakah virus dapat ditularkan melalui rute faecal-oral (benda atau makanan). Namun, mereka menyatakan bahwa pelepasan virus dari sistem pencernaan dapat bertahan lebih lama daripada pelepasan dari saluran pernapasan.

"Oleh karena itu, ini bisa menjadi temuan penting, tetapi belum dihitung untuk tingkat penularannya," katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Indonesia Canangkan Program 1 Suami 2 Istri, Simak Faktanya 

Profesor Quilliam dan rekan-rekannya dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Stirling akan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap temuan ini.

Dia mengatakan ada risiko signifikan penularan virus corona melalui selokan karena sebagian besar pasien yang menunjukkan gejala banyak menghabiskan diam di rumah dan otomatis mengeluarkan kotoran setiap harinya.

Tim peneliti mengatakan kurangnya pengujian membuatnya sulit untuk memprediksi skala penyebaran potensial dan implikasi dari virus yang berasal dari pengolahan air limbah.

Temuan mereka juga menunjukkan bahwa mungkin ada risiko yang lebih besar bagi penduduk yang memiliki tempat pembuangan kotoran terbuka dan tidak memiliki sistem sanitasi yang aman.

Makalah ini ditulis oleh Profesor Quilliam, bersama Profesor Manfred Weidmann, Dr Vanessa Moresco, Heather Purshouse, Dr Zoe O'Hara, dan Dr David Oliver.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah